Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

574 Permintaan Plasma Konvalesen Belum Terlayani, Stok di PMI Surabaya Masih Kosong

Kompas.com - 06/07/2021, 18:14 WIB
Achmad Faizal,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya mengaku kewalahan melayani permintaan plasma konvalesen untuk penanganan pasien Covid-19 di Surabaya beberapa hari terakhir.

Hingga Selasa (6/7/2021), tercatat ada 574 permintaan plasma konvalesen yang belum terlayani, sementara stok masih kosong.

"Ketersediaan plasma konvalesen hari ini kosong, sementara antrean permintaan hari ini tercatat sampai 574," kata Kepala Bagian Pelayanan dan Humas PMI Surabaya Martono Adi saat dikonfirmasi, Selasa (6/7/2021).

Dari 574 permintaan plasma konvalesen itu, 138 permintaan darah golongan A, 187 golongan darah B, 62 golongan darah AB, dan 187 permintaan sisanya darah golongan O.

PMI Surabaya, kata Martono, sudah melakukan berbagai cara agar penyintas bersedia menyumbangkan plasma konvalesen.

"Upaya kita seperti bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menggelar donor plasma, hingga membuat sayembara berhadiah, tapi belum juga maksimal," jelasnya.

Terpisah, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak menyebut, antrean panjang plasma konvalesen tidak hanya di Surabaya.

Di Sidoarjo, tercatat 251 permintaan plasma konvalesen pada Senin (5/7/2021). Sementara, stok juga kosong.

"Jadi begitu banyak pasien yang membutuhkan, sosialisasi pentingnya donor plasma bagi penderita Covid-19 menjadi sangat penting," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa.

Menurut Emil, cukup sulit mencari donor plasma konvalesen. Sebab, donor harus memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

Tak jarang, donor yang telah memenuhi kriteria tidak lolos saat screening.

Sehingga, dari 100 donor, hasilnya tingkat kelulusan hanya sekitar 10 persen. Dari sekian banyak tahapan melalui screening, kata Emil, ada salah satu syarat yang sulit dicapai, yakni mengukur titer.

"Kandungan imun dampak Covid-19 yang ada dalam tubuh seorang penyintas, batas minimalnya 1 banding 160. Kalau lebih dari itu, maka penyintas memenuhi kriteria sebagai pendonor plasma konvalesen," jelas Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com