Pesanggrahan juga sempat dibangun Sultan Hamengkubuwono I di lingkungan Keraton Yogyakarta.
Fungsi utamanya berkaitan dengan ketenangan dan kenyamanan untuk tempat peristirahatan. Maka pada umumnya pesanggrahan dilengkapi dengan taman, segaran, kolam, kebun.
Ada juga fasilitas religius seperti musala atau masjid yang dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh keluarga kesultanan, namun juga untuk para abdi dalem dan masyarakat sekitar.
Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Wisata Keraton Yogyakarta Ditutup Sementara
Pesanggrahan Warungboto dibangun di atas lahan seluas hampir 1 hektare dengan luas bangunan mencapai 3.344 meter persegi.
Situs ini dibangun pada dua sisi, yaitu barat dan timur, menghadap Sungai Gajah Wong.
Pesanggrahan di sisi barat merupakan kompleks bangunan berkamar dengan halaman berteras dan dua kolam pemandian.
Kolam pertama berbentuk lingkaran dengan diameter 4,5 meter dan di bagian tengahnya memiliki pancuran air atau umbul berkedalaman 0,5 meter serta memiliki mata air sangat jernih.
Baca juga: Roti Widoro asal Sukaharjo, Resep Dibuat Mantan Koki Keraton Sejak 1922
Sedangkan, kolam kedua berbentuk persegi panjang dengan ukuran panjang 10 meter dan lebar 4 meter dengan kedalamannya 0,75 meter.
Lokasi kedua kolam saling berdekatan hanya dipisahkan oleh tembok setinggi 0,5 meter. Sumber air untuk kolam kedua berasal dari kolam pertama yang modelnya sekilas seperti bak mandi jacuzzi.
Batu bata menjadi unsur paling dominan sebagai bahan baku dinding dan pondasi untuk membentengi serta memperkokoh bangunan pesanggrahan.
Pesanggrahan ini makin terlihat megah selain karena kekokohan dindingnya, juga struktur bangunan dengan lorong, pintu, dan jendela beraksen lengkung pada bagian atas sehingga makin menambah kesan eksotis.
Baca juga: Uniknya Tradisi Pembagian Zakat Dalem Keraton Surakarta
Inspeksi dan kunjungan terhadap sarana dan prasarana yang dapat difungsikan sebagai pertahanan tersebut dilakukan bersamaan ke benteng Baluwarti milik keraton.
Dari dokumentasi foto hitam-putih tahun 1935 hasil jepretan Oudheidkundige Dienst atau Layanan Arkeologi terlihat bahwa tempat itu sempat menjadi pemandian warga sekitar.
Dalam foto tersebut terlihat bahwa sejumlah anak sedang bermain di sekitar kolam pemandian dengan beberapa lainnya menceburkan diri di kolam pertama.
Baca juga: Didominasi Lansia, Abdi Dalem Keraton Yogyakarta Minta Segera Divaksin Covid-19