Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Viral Penumpukan Jenazah, Ini Sejarah RSUD Soetomo, Ada sejak Tahun 1938

Kompas.com - 03/07/2021, 14:14 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Sebuah foto yang mempelihatkan jenazah pasien Covid-19 di RSUD dr Soetomo ditutupi terpal viral di media sosial

Direktur RSUD dr Soetomo Surabaya dr Joni Wahyudi membenarkan foto tersebut. Ia menyebut foto tersebut diambil pada Kamis (1/7/2021) dan hari itu, ada 27 pasien yang meninggal dunia.

Ada yang datang dalam kondisi kesehatan yang memburuk. Bahkan ada yang meninggal di ambulans. Namun ia menyebut kejadian tersebut tak terjadi setiap hari di RSUD Soetomo.

Sebagai rumah sakit rujukan, RSUD dr Soetomo menerima ratusan pasien Covid-19. Untuk menganisipasi lonjakan jumlah pasien, Satgas Kuratif Covid-19 Jawa Timur akan memperluas ruang isolasi di RS Asrama Haji dan BPWS yang baru terisi 10 persen dari total kapasitas.

Baca juga: Penumpukan Jenazah Pasien Covid-19 di RSUD Soetomo Surabaya, Direktur RS: Ada 27 Orang yang Meninggal

Sejarah RSUD dr Soetomo, ada sejak 1932

Dikutip dari Profil dan Panduan Informasi RSUD dr Soetomo, rumah sakit milik Provinsi Jawa Timur itu dibangun pada 29 Oktober tahun 1938 dengan nama New Centrale Burgerlijke Ziekeninrichting (New C.B.Z).

Peletakan batu pertama dilakukan oleh Pemerintah Belanda di Desa Karangmenjangan.

Rumah sakit tersebut dibangun untuk membantu Rumah Sakit Umum Pusat (CBZ) Simpang Surabaya yang ada sejak tahun 1920.

CBZ Simpang Surabaya setiap hari dikunjungi oleh rakyat yang membutuhkan pertolongan pengobatan.

Baca juga: Direktur RSUD Soetomo Benarkan Foto IGD Penuh Jenazah Pasien Covid-19, Ini Penjelasannya...

Tenaga Medis saat berjuang melayani para pasien Covid-19 di RSUD Dr Soetomo Surabaya.KOMPAS.COM/MUCHLIS Tenaga Medis saat berjuang melayani para pasien Covid-19 di RSUD Dr Soetomo Surabaya.
Selain untuk pelayanan kesehatan, New CBZ juga menjadi rumah sakit pendidikan untuk mahasiswa kedokteran NIAS (Nederlandsch Indische Arstsen School).

Pada tahun 1943-1945, rumah sakit yang dikenal dengan nama RS Karangmenjangan dijadikan Rumah Sakit Angkatan Darat.

Pada tahun 1945, rumah sakit tersebut kembali dikuasai Belanda hingga tahun 1949. Saat itu nama RS Angkatan Darat diganti dengan nama Marine Hospitaal (RS AL Belanda).

RS tersebut kembali berubah menjadi Roemah Sakit Oemoem Soerabaya dan di bawa Departemen Kesehatan RI, rumah sakit diganti nama menjadi Rumah Sakit Umum (RSU) Pusat).

Baca juga: RSUD Dr Soetomo Surabaya Penuh, Gedung Parkir Difungsikan Jadi Ruang Pasien Covid-19

Pada tahun 1951-1954, RS Simpang pindah ke Karangmenjangan. Namun untuk pelayanan bedah akut tetap dilayani di RS Simpang.

Berdasarkan SK. Menkes RI. 20 Mei 1964 No.26769/KAB/76. RSUP Surabaya menjadi RS Dr. Soetomo dan berdasarkan PP. No.4 Tahun 1965, penyelenggaraan RSUP Dr. Soetomo diserahkan kepada Pemda Tk. I Jawa Timur.

Pada tahun 1979, SK Menkes menetapkan RSU Daerah DR. Soetomo sebagai RS Klas A dan dikenal sebagai Rumah Sakit Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian, Rumah Sakit Pusat Rujukan Wilayah Indonesia Timur (Top Referal), dan Rumah Sakit terbesar di wilayah Indonesia bagian Timur.

Baca juga: IGD RSUD Bangkalan Ditutup karena Lonjakan Covid-19, RSUD Dr Soetomo Surabaya Siap Bantu Ini

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com