KOMPAS.com - Sebuah kapal selam milik Indonesia hilang kontak di perairan utara Bali pada Rabu (21/4/2021) dini hari.
Kapal selam buatan jerman tersebut menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutista) Indonesia sejak tahun 1981.
Nama Nanggala disematkan pada kapal selam yang dijuluki "monster bawah laut" itu.
Baca juga: Cerita Helen, Menanti Pesan Balasan Suami Tercinta yang Hilang Bersama KRI Nanggala-402...
Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, nanggala adalah senjata yang digunakan dengan cara digenggam, berbentuk bulat dan kedua sisinya runcing terbuat dari kayu.
Nanggala adalah pusaka Prabu Maladewa yang ada dalam cerita pewayangan.
Dikutip dari Buku Ensiklopedia Wayang Indonesia, Prabu Baladewa adalah salah satu tokoh wayang yang dikenal adil, tegas, jujur, tetapai pemarah dan mudah dihasut.
Baladewa mengandung arti bala tentara dewa. Kata bala berarti kekuatan atau prajurit.
Baca juga: Kekuatan Terbaik Dikerahkan, Berharap Awak Kapal Selam KRI Nanggala-402 Kembali Pulang...
Ia adalah putra dari Prabu Basudewa dari Kerajaan Mandura.
Baladewa kemudian mewarisi tahta sang ayah. Sementara adiknya yang bernama Kresna menjadi raja di Dwarawati.
Baladewa dan Kresna lahir kembar dari ibu yang bernama Dewi Mahindra. Yang membedakan mereka adalah kulit Kresna hitam legam dan Baladewa berkulit putih (albino).
Diceritakan Baladewa dititisi arawah Laksamana, adik Ramawijaya yang membuat sifat pemarahnya berubah lebih sabar. Selain itu, ia diyakini titisan dari Batara Basuki, dewa kesejahteraan dan keselamatan.
Baca juga: KRI Nanggala-402 dan Jejak Bahan Bakar di Perairan Utara Bali
Mereka diungsikan karena akan dibunuh oleh Kangsa, anak Prabu Gorowangsa yang lahir dari Dewi Maerah istri pertama Prabu Basudewa.
Saat tinggal di pengungsian, diam-diam Baladewa belajar berbagai ilmu dari Dewa Brahma yang menyamar menjadi brahmana kelana.
Ia belajar pada Dewa Brahma di Gunung Hargosonya.
Baca juga: Pesan WhatsApp Istri yang Tak Terkirim ke Serda Diyut: Semoga KRI Nanggala Ditemukan Selamat