Untuk itu, dirinya berpesan kepada masyarakat untuk tidak meremehkan virus ini.
Sehingga dirinya meminta kepada semua pihak untuk taat protokol kesehatan, dan jika tidak perlu jangan keluar rumah untuk menjaga diri dan keluarga.
"Lebih terjamin perhatiannya saja seperti itu (meninggal), ternyata Covid tidak bisa dilawan dengan mudah. Dokter Eko sendiri yang nangani. Ini pelajaran bagi siapa saja, jangan meremehkan virus ini," kata Endah.
Baca juga: Pulang Piknik dari Malang, 7 Warga Jagalan Solo Positif Covid-19
Direktur Utama RSUD Saptosari, dr Eko Darmawan mengatakan, Ade dibawa ke RSUD Saptosari kondisinya sudah kurang baik setelah menjalani isolasi beberapa hari di rumah.
Dia datang sehari sebelum meninggal atau hari Senin dengan kondisi sadar, namun sesak napas berat.
"Tapi masuk ke sini kondisi paru-parunya sudah hampir 90 persen kira-kira itu, (paru-paru) sudah putih kaya kapas itu," kata Eko
Pagi harinya atau Selasa (29/6/2021), dr Eko memeriksa perkembangan. Sampai akhirnya, kondisi terus menurun dan oksigen dalam darah hanya 30 persen, dr Eko langsung bergerak menyiapkan ventilator dan dilakukan inkubasi.
Setelah upaya beberapa saat akhirnya henti napas, dan dinyatakan meninggal dunia.
"Kelihatannya penyakit penyertanya yang jadi pemberat itu, hipertensi jadi beberapa kemudian berat badan itu ya," Kata Eko.
Diakuinya, kondisi saat ini berbeda dengan awal pandemi. Dulu orang yang dirawat di RSUD Saptosari kondisinya masih bisa olahraga, namun sekarang yang bergejala sedang hingga berat.
"Rata-rata sekarang sedang dan berat, dulu masih bisa olah raga," kata Eko
Untuk itu pihaknya berharap jika memiliki komorbit atau penyakit penyerta untuk segera memeriksakan diri ke RS rujukan. Apalagi banyak contoh kasus yang meninggal saat isolasi mandiri.
115 orang meninggal dalam sebulan
Ketua PMI Gunungkidul Iswandoyo mengatakan, selama bulan Juni 2021, relawan PMI Gunungkidul memakamkan Jenasah dengan protokol kesehatan sebanyak 55 jenazah.
Dari jumlah tersebut ada 49 orang terkonfirmasi positif, lainnya suspek, probabale, dan infeksius, serta non infeksius.