Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7.000 RT Masuk Zona Merah, Ganjar: Saya Minta "Lockdown", Sekarang!

Kompas.com - 29/06/2021, 13:58 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Lebih kurang 7.000 Rukun Tetangga (RT) di wilayah Jawa Tengah (Jateng) masuk zona merah Covid-19.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo segera memerintahkan bupati dan wali kota untuk menerapkan lockdown tingkat RT.

“Kalau kemarin ada 5.700 RT yang masuk zona merah, hari ini sudah 7.000 lebih. Maka saya minta harus lockdown. Harus sekarang. Kalau kemarin nggak, maka sekarang harus,” tegas kata Ganjar dilansir dari Kompas.TV, Selasa (29/6/2021).

Baca juga: Kronologi Perangkat Desa Boyolali Dibakar Hidup-hidup, Kesaksian Warga dan Polisi Buru Pelaku

Penyeragaman penanganan

Ganjar berencana untuk menyeragamkan penanganan Covid-19 antarwilayah di Jawa Tengah.

Hal itu dilakukan untuk mencegah mobilitas warga yang memilih mencari fasilitas penanganan yang dianggap lebih baik. 

“Kalau kemarin saya melihat ada yang beda-beda. Maka sekarang harus diseragamkan. Misalnya kalau ada satu daerah yang effort-nya bagus terkait penambahan tempat tidur di rumah sakit atau isolasi terpusat, daerah lainnya juga harus ikut. Sebab kalau tidak, maka rakyat akan cari fasilitas-fasilitas bagus di daerah tetangga,” tegasnya.

Baca juga: Cerita di Balik Suami Bongkar Makam Istri Positif Covid-19 di Banten

 

Sanksi dipertegas

Sejumlah jalan akses Desa Manduraga, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga, Jawa Tengah ditutup.KOMPAS.COM/MOHAMAD IQBAL FAHMI Sejumlah jalan akses Desa Manduraga, Kecamatan Kalimanah, Purbalingga, Jawa Tengah ditutup.

Sementara itu, Ganjar berharap petugas lebih tegas untuk menerapkan peraturan protokol kesehatan.

Salah satunya untuk membubarkan kegiatan yang menimbulkan keramaian dan kerumunan warga.

“Kalau nekat, bubarkan. Tidak boleh ragu. Karena kondisi ini butuh perhatian lebih serius lagi,” tegasnya.

Selain itu, Ganjar juga meminta warga Jateng untuk saling kompak dan mendukung agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19.

“Ini mesti satu pulau kompak. Jadi kalau memang mobilitas warga dikurangi, mari kita bersama-sama stop mobilitasnya,” katanya.

Baca juga: Ganjar Minta Kegiatan yang Menimbulkan Keramaian Ditunda, kalau Nekat Bubarkan

 

 

Kondisi di Jateng 

Diberitakan sebelumnya, lebih kurang 25 dari 35 kabupaten/kota di Jateng masuk zona merah Covid-19.

Rinciannya 23 kabupaten yang masuk zona merah, yaitu Kudus, Grobogan, Demak, Jepara, Pati, Rembang, Blora, Pekalongan, Pemalang, Brebes, Kendal, Batang, Tegal, Semarang, Magelang, Cilacap, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo, Sragen, Wonogiri, Karanganyar, dan Sukoharjo.

Lalu dua kota di Jateng yang menjadi zona merah Covid-19 adalah Semarang dan Pekalongan.

Berdasar data Satuan Tugas Covid-19 Jateng per Minggu (27/6/2021), Kendal menjadi daerah yang mengalami penambahan kasus Covid-19 paling banyak di Jateng. Namun, jumlah kasus aktif tertinggi terjadi di Kudus.

"Kendal kasus terbaru tertinggi 164, Kebumen 161, Kabupaten Semarang 98, Kota semarang 94, dan Batang 69," ujar Ganjar, Senin (28/6/2021).

(Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Reza Kurnia Darmawan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com