Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita di Balik Suami Bongkar Makam Istri Positif Covid-19 di Banten

Kompas.com - 29/06/2021, 07:04 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Aksi pembongkaran makam pasien positif Covid-19 di Kampung Cidadap, Kelurahan Tinggar, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten, menjadi viral di media sosial.

Pembongkaran makam Aisah (45) tersebut dilakukan oleh suaminya sendiri, Zahroni, lima hari setelah pemakaman, Sabtu (26/6/2021) di TPU Cidadap.

Kepada Kompas.com, Zahroni mengaku ragu istrinya meninggal karena Covid-19.

Baca juga: Kronologi Perangkat Desa Boyolali Dibakar Hidup-hidup, Kesaksian Warga dan Polisi Buru Pelaku

"Terus terang saja, semua anak anak saya, dan saya sendiri selalu ada ganjalan aja. Kayanya gimana sih ada yang disembunyikan, jadi saya penasaran. Anak saya minta dibuka lagi (makam), saya ikutin biar anak merasa tenang," kata Zahroni kepada wartawan di rumahnya. Senin (28/6/2021).

Setelah dibongkar, keluarga memandikan jenazah Aisah, dishalatkan, dan dikafani kembali sesuai syariat Islam.

Gejala asma dan demam

Menurut Zahroni, istrinya sempat dirawat selama 3 hari Rumah Sakit Banten karena mengeluhkan asma dan demam.

Lalu, di hari ketiga, istrinya dinyatakan meninggal dengan status positif Covid-19. Di lain pihak, keluarga Zahroni mengaku tidak pernah mendapatkan surat hasil swab.

Baca juga: Pengakuan Suami Bongkar Makam Istri Positif Covid-19 dan Baru Dikubur 5 Hari: Saya Penasaran

"Saya mau menanyakan ke rumah sakit yang sesungguhnya. bilangnya gitu (positif). Tapi nyatanya tanda buktinya suratnya tidak ada selembar pun, adanya surat kematian saja. Tidak ada surat bukti bahwa istri saya kena Covid, sampai sekarang belum," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com