Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tren Pemakaman dengan Prokes Covid-19 di Kota Magelang Meningkat

Kompas.com - 28/06/2021, 13:43 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Pemakaman dengan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Giriloyo Kota Magelang, Jawa Tengah, meningkat.

Pemerintah Kota (Pemkot) Magelang mencatat, sejak awal Juni hingga 22 Juni 2021 ada sebanyak 23 pemakaman secara prokes.

Jumlah tertinggi pada Januari 2021 ada 29 pemakaman, sedangkan Februari, Maret, April dan Mei, cenderung sedikit.

"Pemakaman dengan prokes bulan Juni 2021 terbilang tinggi dibanding bulan Mei 2021 yang hanya 6 pemakaman," terang Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Seksi Pengelolaan Pemakaman Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang, Danang, kepada wartawan, Senin (28/6/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 Tinggi, PKL di Kota Magelang Dibatasi sampai Pukul 21.00

Walau demikian, pemakaman dengan prokes belum tentu jenazah adalah pasien positif Covid-19.

Pihaknya hanya melaksanakan tugas sesuai dengan permintaan rumah sakit.

“Terkait positif, suspect, probable, indikasi Covid-19, dan lainnya itu menjadi domainnya rumah sakit. Kami hanya melakukan pemakaman dengan prokes sesuai dengan permintaan rumah sakit,” ujar Danang.

Dikatakan Danang, sebagian besar yang dimakamkan ini merupakan warga Kota Magelang.

Sementara untuk warga luar kota mulai dibatasi, karena terkait ketersediaan lahan pemakaman, peralatan atau APD, dan lain sebagainya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Klaster Gathering Mahasiswa Untidar Magelang Jadi 57 Orang

Danang mengutarakan, sejauh ini petugas pemakaman masih bisa menangani proses pemakaman secara prokes Covid-19 ini.

Pihaknya memiliki dua tim, masing-masing tim terdiri dari 10 orang petugas yang bekerja bergantian, mengingat selain bertugas pemakaman secara prokes juga pemakaman reguler atau nonprokes.

“Sejauh ini masih bisa kita tangani. Tapi jika tren masih tidak juga turun, kami akan lakukan evaluasi. Kalau pemakaman reguler masih normal, rata-rata sekitar dua sampai tiga pemakaman setiap hari. Meskipun pernah juga sampai enam pemakaman per hari,” jelasnya.

Danang menyebutkan, sejauh ini tingkat keterisian lahan pemakaman di TPU Giriloyo sudah di atas 60 persen.

Dia bersyukur saat ini pihak keluarga atau ahli waris sudah banyak yang memahami proses pemakaman dengan prokes Covid-19.

Pada awal pandemi, kata Danang, tidak jarang petugas harus menghadapi keluarga yang memaksa ikut pemakaman. 

“Dulu sering terjadi gesekan, kami harus berdebat dulu dengan keluarga yang memaksa ikut serta pemakaman dan tidak terima juga dimakamkan secara prokes. Sekarang sudah membaik, karena kami selalu komunikasi dengan rumah sakit dan minta rumah sakit agar edukasi ke masyarakat terkait prosedur tersebut,” paparnya.

Baca juga: Puluhan Warga Dusun di Magelang Positif Covid-19, Mayoritas Sakit Setelah Datang ke Hajatan

Sementara itu, Kapala Bidang Pengelolaan PJU Pertamanan dan Pemakaman DLH Kota Magelang, Yetty Setiyaningsih mengakui tren pemakaman secara prokes Covid-19 meningkat.

Meski begitu, luasan lahan pemakaman sampai saat ini masih mencukupi untuk pemakaman baik secara prokes maupun untuk reguler.

“Lahan masih cukup, namun kami sudah membatasi pemakaman secara prokes hanya untuk warga Kota Magelang saja dengan retribusi nol rupiah," kata Yetty.

Apabila ada warga luar Kota Magelang yang hendak dimakamkan di TPU Giriloyo, menurut Yetty, syaratnya harus ada persetujuan dengan Ketua Satgas Covid-19 Kota Magelang.

Baca juga: Puluhan Warga 2 Dusun di Sleman Positif Covid-19, Berawal dari Ziarah ke Magelang

Hal ini terkait pentingnya tracing untuk warga luar kota, ketersediaan APD, dan sarpras pendukung pemakaman secara prokes. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com