Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Santri di Bantul Positif Covid-19, Seratusan Lainnya Dikarantina dan Kekurangan Logistik

Kompas.com - 24/06/2021, 22:32 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Sebanyak 55 santri di Pondok Pesantren Nurul Iman di Padukuhan Bibis, Kalurahan Timbulharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta positif Covid-19.

Total ada 100-an orang yang masih dikarantina sehingga memerlukan bantuan logistik.

Dukuh Bibis Muhammad Irvan mengatakan, kasus ini bermula dari ditemukannya 6 orang santri terkonfirmasi positif setelah diperiksa di klinik.

Setelah muncul gejala sakit pada para santri, pihak ponpes berinisiatif melakukan pemeriksaan pada santri yang lainnya.

Baca juga: Usai 3 Hajatan Pernikahan dan Dangdutan, 60 Warga di Kulon Progo Positif Covid-19

Puskesmas Sewon melakukan swab massal sebanyak 2 kali, pertama sebanyak 49 santri dan seluruhnya dinyatakan positif. Swab kedua dilakukan kepada 100 santri pada Rabu (23/6/2021) dan hasilnya belum diketahui.

"Ada 49 (santri) yang positif hari ini, itu hasil swab Senin (21/6/2021) kemarin. Sehingga total sampai saat ini ada 55 orang positif," kata Irvan saat dihubungi wartawan Kamis (24/6/2021)

Diakuinya, untuk mengarantina ratusan santri cukup sulit. Apalagi yang sudah terkonfirmasi dan masih menunggu swab jadi satu lingkungan.

"Mengarantina 183 total santri bukan perkaranya yang mudah karena kita harus mencukupi kebutuhan harian mereka. Beruntung ada donatur dari swasta yang mau membantu," ucap Irvan

Mantan wartawan radio ini mengatakan, para santri membutuhkan bantuan bahan makanan.

Adapun untuk beras, masih cukup untuk sepuluh hari ke depan. Namun untuk sayur dan lauk jika tidak ada pasokan lagi paling lama hanya bertahan sampai satu atau dua hari saja.

"Kemarin sudah ada bantuan dari beberapa pihak untuk beras, tapi lauk pauk dan sayur yang masih belum aman," kata Irvan.

Baca juga: Kamar untuk Pasien Covid-19 di Semua RS di Kendal Penuh

Dijelaskan, kondisi santri yang sakit sangat tidak stabil. Misalnya beberapa santri sudah bisa beraktivitas seperti olahraga, namun kemudian kondisi tubuhnya kembali menurun.

Sementara, meski sudah ada bantuan berupa vitamin Irvan mengaku belum mampu mencukupi.

Menurut Irvan yang dibutuhkan ialah konsultasi kesehatan agar bisa ditangani secara tepat. Selain itu, belum ada stok oksigen.

Irvan berharap, Pemkab Bantul bisa turun tangan langsung membantu solusi terhadap kendala ini.

"Kalau puskesmas sudah baik, memfasilitasi swab santri, tapi ini yang terus sakit ini mau bagaimana," kata Irvan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Tak Berizin, Aktivitas Pengerukan Pasir oleh PT LIS di Lamongan Dihentikan

Regional
Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Saksi Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Mengaku Dilempar Pisau oleh Oknum Polisi

Regional
Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Dianggap Bertindak Asusila, PNS dan Honorer Bangka Barat Jalani Pemeriksaan Etik

Regional
Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Bikin 20 Kreditur Fiktif, Mantan Pegawai Bank Korupsi KUR Rp 1,2 Miliar

Regional
Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, 'Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta'

Sambil Nangis, Calon Mahasiswa Baru Unsoed Curhat ke Rektor, "Orangtua Saya Buruh, UKT Rp 8 Juta"

Regional
Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Menparekraf Sandiaga Uno Kunjungi Kampung Tenun di Bima, Beli Kain Motif Renda

Regional
Sempat Menghilang, Pedagang Durian 'Sambo' Muncul Lagi di Demak

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Regional
Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Diajak Menikah, Mahasiswi Ditipu Marinir Gadungan hingga Kehilangan Uang dan Ponsel

Regional
Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Hilang 9 Hari, Nenek 80 Tahun di Sikka Ditemukan Meninggal

Regional
Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Kesaksian Penumpang KM Bukit Raya Saat Kapal Terbakar, Sempat Disebut Ada Latihan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com