MH bercerita fakta lain yang dialami oleh istrinya ketika berangkat ke Pasuruan untuk kegiatan diklat dosen pengampu mata kuliah ke-PGRIan bagi perguruan tinggi PGRI se Jawa Timur pada 4-5 Juni 2021.
Istrinya sudah merasa tidak wajar ketika berangkat dari Jember. Namun masih berpikiran positif.
“15 menit setelah masuk tol, peristiwa itu berlangsung sampai keluar tol arah mau ke Tretes,” ungkap dia.
Pelaku yang duduk di belakang istrinya saat berada di dalam mobil mulai bersikap tidak sopan.
Akhirnya, korban maju ke depan hingga tidak bersandar di jok kursi untuk menghindari perlakukan RS.
“Ketika agak panik istri ambil foto dikirim ke bawahannya,” ucap dia.
Foto itu tidak dikirim ke suaminya karena sudah panik dan tidak bisa berpikir. Akhirnya mengirim pesan via WA secara acak.
“Kirim foto dengan tulisan, tolong saya, Pak,” ungkap dia.
Kemudian ketika ditanya ada apa, korban tidak berani bercerita karena ketika dia berontak, dia merasa sendirian sebagai perempuan. Sebab yang lain adalah laki-laki.
“Kepikiran untuk melompat dari mobil untuk menghindari itu,” jelas dia. Bahkan, korban juga update status di akun WhatsAppnya yang menuliskan tentang sikap mantan rektor RS yang tidak beretika.
“Status menangis, kemudian juga tulisan apa gunanya pintar tapi tidak bermoral,” tambah dia.