Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen Korban Pelecehan Seksual Eks Rektor Unipar Jember Trauma dan Kerap Menangis

Kompas.com - 22/06/2021, 05:45 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Dosen Universitas Argopuro (Unipar) yang menjadi korban pelecehan seksual oleh RS, mantan rektor mengalami trauma yang cukup berat.

Korban masih merasa takut dan kerap menangis ketika bertemu dengan orang lain.

“Masih teringat, tidak mau ke kampus, mungkin masih terbayang khawatir ketemu (rektor),” kata MH, suami dari korban pelecehan seksual tersebut pada Kompas.com via telepon Senin (21/6/2021).

Baca juga: Seorang ASN dil Lombok Tertangkap Tangan Bertransaksi Narkoba

Belum mendapatkan pendampingan psikologis

Menurut dia, istrinya masih terus terbebani dengan kejadian pelecehan yang dialaminya. Bahkan, ketika bertemu dengan orang lain, sang istri kerap menangis.

Sampai sekarang, istrinya pun belum mendapat pendampinngan psikologis atau hukum dari pihak mana pun.

Hanya suami dan anak-anak yang menguatkan dirinya. Namun, tidak mudah menghilangkan trauma yang dialami korban.

“Kalau di fisik mungkin tidak, tapi psikologis yang menjadi persoalan tersendiri,” papar dia. Untuk itu, istrinya masih terus bekerja dari rumah.

Baca juga: Rektor Unipar Jember Mengundurkan Diri Usai Dilaporkan Lecehkan Dosen

Ilustrasi Pelecehan SeksualShutterstock Ilustrasi Pelecehan Seksual
MH bercerita fakta lain yang dialami oleh istrinya ketika berangkat ke Pasuruan untuk kegiatan diklat dosen pengampu mata kuliah ke-PGRIan bagi perguruan tinggi PGRI se Jawa Timur pada 4-5 Juni 2021.

Istrinya sudah merasa tidak wajar ketika berangkat dari Jember. Namun masih berpikiran positif.

“15 menit setelah masuk tol, peristiwa itu berlangsung sampai keluar tol arah mau ke Tretes,” ungkap dia.

Baca juga: Pengakuan Rektor Unipar Jember yang Dilaporkan Lecehkan Dosen: Saya Spontanitas Ingin Mencium, Sudah Minta Maaf

Pelaku yang duduk di belakang istrinya saat berada di dalam mobil mulai bersikap tidak sopan.

Akhirnya, korban maju ke depan hingga tidak bersandar di jok kursi untuk menghindari perlakukan RS.

“Ketika agak panik istri ambil foto dikirim ke bawahannya,” ucap dia.

Foto itu tidak dikirim ke suaminya karena sudah panik dan tidak bisa berpikir. Akhirnya mengirim pesan via WA secara acak.

“Kirim foto dengan tulisan, tolong saya, Pak,” ungkap dia.

Kemudian ketika ditanya ada apa, korban tidak berani bercerita karena ketika dia berontak, dia merasa sendirian sebagai perempuan. Sebab yang lain adalah laki-laki.

“Kepikiran untuk melompat dari mobil untuk menghindari itu,” jelas dia. Bahkan, korban juga update status di akun WhatsAppnya yang menuliskan tentang sikap mantan rektor RS yang tidak beretika.

“Status menangis, kemudian juga tulisan apa gunanya pintar tapi tidak bermoral,” tambah dia.

Baca juga: Viral, Video Warga Karantina BPWS Bangkalan Berorasi, Desak Petugas Tanda Tangan dan Mengancam Pulang


Ilustrasishutterstock Ilustrasi
Ketika pulang dari pelatihan tersebut, korban tidak langsung bercerita pada suaminya.

Dia baru bercerita seminggu kemudian. Korban bercerita setelah merasa dipojokkan saat berada di kampus, yakni saat beberapa orang menganggap persoalan tersebut masalah kecil dan biasa.

“Yang membuat istri marah, katanya kalau diumbar sama dengan mengumbar aib sendiri,” papar dia. Padahal, korban tidak merasa memiliki aib, karena merupakan korban pelecehan seksual.

Selain itu, juga ketika kasus itu terungkap, dinilai merugikan lembaga.

Padahal, kata MH, jika kasus itu dibiarkan, maka merugikan lembaga karena ada pembiaran terhadap kasus pelecehan seksual.

Baca juga: Demonstrasi Tolak Penyekatan, Warga Madura: Kami Bisa Mati Bukan karena Virus tapi Kelaparan

Sebelumnya diberitakan RS, Rektor Universitas Argopuro (Unipar) Jember mengundurkan diri dari jabatannya sejak Kamis (17/6/2021).

Hal itu dilakukan setelah adanya laporan kasus pelecehan seksual yang dilakukan rektor pada salah satu dosen di kampus tersebut.

Laporan tersebut dilakukan oleh MH, suami dari dosen yang diduga menjadi korban pelecehan seksual. Laporan tersebut dilakukan pada 16 Juni 2021.

Pelaku RS juga mengakui perbuatan itu dan merasa khilaf atas tindakan yang telah dilakukannya. Yakni hendak mencium korban ketika berada di kamar hotel.

“Begitu dia (korban) membuka (pintu hotel), kok saya tidak ada rencana, spontanitas ingin mencium dia, tapi dia mengelak, terus saya minta maaf,” kata RS.

Untuk itu, dia meminta maaf atas tindakan tersebut dan bersedia mengundurkan diri dari jabatannya sebagai rektor Unipar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com