JEMBER, KOMPAS.com – RS, Rektor Universitas PGRI Agopuro (Unipar) Jember angkat bicara terkait laporan kasus pelecehan seksual pada salah satu dosen di kampus tersebut.
RS mengakui perbuatannya. Dia menyatakan khilaf dengan apa yang telah dilakukan.
RS menceritakan kronologi kasus tersebut pada Kompas.com via telepon.
Saat itu, ketika berada di dalam mobil, dia duduk di bagian tengah bersama Agus Santoso, Dekan FKIP Unipar Jember.
Sedangkan korban yang merupakan salah seorang dosen duduk di depan, di sebelah sopir.
“Kaki saya kemeng ingin selonjoran, saat saya selonjor, tersenggol tangannya (korban),” aku dia.
Baca juga: Rektor Unipar Jember Mengundurkan Diri Usai Dilaporkan Lecehkan Dosen
Ingin mencium dan meminta maaf
Kemudian, ketika berada di hotel untuk mengikuti kegiatan diklat, kamar korban bersebelahan dengan kamar Agus Susanto.
Saat itu, Agus mengajak RS untuk makan karena sudah waktunya.
Setelah itu, RS mendatangi dan mengetuk kamar korban.
“Begitu dia (korban) membuka, kok saya tidak ada rencana, spontanitas ingin mencium dia, tapi dia mengelak, terus saya minta maaf,” papar dia.
Selanjutnya RS keluar dari kamar hotel tersebut. RS mengaku tidak sampai memaksa korban untuk perbuatan lainnya.
“Intinya pada saat mau saya cium, dia mengelak,” ungkap dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.