JEMBER, KOMPAS.com – RS, Rektor Universitas PGRI Agopuro (Unipar) Jember angkat bicara terkait laporan kasus pelecehan seksual pada salah satu dosen di kampus tersebut.
RS mengakui perbuatannya. Dia menyatakan khilaf dengan apa yang telah dilakukan.
RS menceritakan kronologi kasus tersebut pada Kompas.com via telepon.
Saat itu, ketika berada di dalam mobil, dia duduk di bagian tengah bersama Agus Santoso, Dekan FKIP Unipar Jember.
Sedangkan korban yang merupakan salah seorang dosen duduk di depan, di sebelah sopir.
“Kaki saya kemeng ingin selonjoran, saat saya selonjor, tersenggol tangannya (korban),” aku dia.
Baca juga: Rektor Unipar Jember Mengundurkan Diri Usai Dilaporkan Lecehkan Dosen
Ingin mencium dan meminta maaf
Kemudian, ketika berada di hotel untuk mengikuti kegiatan diklat, kamar korban bersebelahan dengan kamar Agus Susanto.
Saat itu, Agus mengajak RS untuk makan karena sudah waktunya.
Setelah itu, RS mendatangi dan mengetuk kamar korban.
“Begitu dia (korban) membuka, kok saya tidak ada rencana, spontanitas ingin mencium dia, tapi dia mengelak, terus saya minta maaf,” papar dia.
Selanjutnya RS keluar dari kamar hotel tersebut. RS mengaku tidak sampai memaksa korban untuk perbuatan lainnya.
“Intinya pada saat mau saya cium, dia mengelak,” ungkap dia.
Untuk itu, pihaknya meminta maaf atas kekhilafannya tersebut. Dia mengaku telah berupaya melakukan mediasi dengan korban.
RS juga sudah membuat pernyataan kesalahan dan kronologinya pada pengurus yayasan PPLP PT PGRI Jember.
Sebenarnya, RS mengaku sudah mendapat sanksi berupa Surat Peringatan (SP) 1. Namun, ada tekanan dari sejumlah karyawan dan dosen yang mendesak dirinya untuk mundur.
“Untuk meredakan suasana, ya sudah saya ikuti, bagi saya tidak ada masalah,” tambah dia.
Dia menilai kasus tersebut kemungkinan merupakan hukuman dari Tuhan untuk mengingatkan dirinya.
“Terus terang saya mengakui khilaf, dan sudah minta maaf pada yang bersangkutan,” tambah dia.
Baca juga: Ricuh Saat Penyekatan di Suramadu, Wakapolda: Sabar, Ini untuk Menyelamatkan Kita Semua
Sebelumnya diberitakan RS, Rektor Universitas Diponegoro (Unipar) Jember mengundurkan diri dari jabatannya sejak Kamis (17/6/2021).
Hal itu dilakukan usai dirinya dilaporkan melakukan pelecehan seksual pada salah satu dosen di kampus tersebut.
Laporan tersebut dilayangkan oleh MH, suami dari dosen yang diduga menjadi korban pelecehan seksual. Laporan tersebut dilakukan pada 16 Juni 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.