BANYUWANGI, KOMPAS.com - Seorang petani asal Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, Jawa Timur bernama Hadi Wintoro membudidayakan ginseng merah.
Ginseng merah ini merupakan tanaman khas Korea Selatan yang bernilai ekonomi tinggi.
Dari budidaya ini, Hadi diprediksi akan meraup hasil penjualan hingga Rp 400 juta.
Datangkan benih dari Korea
Hadi bercerita, awalnya dia mendatangkan benih ginseng merah dari Korea Selatan sebanyak 2.500 benih.
Namun, dari jumlah itu, hanya 9 buah yang keluar tunas hingga tumbuh dan berbuah.
Ia kemudian terus melakukan riset dan belajar menumbuhkan ginseng merah.
Hingga akhirnya Hadi mampu melakukan pembibitan sendiri.
"Ada kiriman benih ginseng dari keluarga saya yang tinggal di Korea sebanyak 2.500 benih. Dari 9 yang tumbuh itu mudian saya budidayakan," katanya di areal penanaman ginseng merah, Rabu (16/6/2021).
Baca juga: 4 Polisi Dilarikan ke RS Usai Santap Bakso, Ini yang Ditemukan pada Makanan
Kini tanam 5.000 gingseng merah, buah hingga umbi bernilai ekonomi
Hadi saat ini menanam sebanyak 5.000 ginseng merah di atas tanah 0,5 hektar.
Usia tanaman tersebut sudah masuk tiga bulan dan mulai berbuah.
Buah ginseng, kata Hadi, biasanya dimanfaatkan untuk pembuatan sirup. Harganya mencapai Rp 50 ribu untuk tiap satu kilogram buah ginseng merah.
Namun yang mahal dari ginseng merah ini yakni umbinya. Menurunya, harga jualnya bisa mencapai Rp1 juta tiap satu kilogramnya.
Baca juga: Cerita Warga Papring Bangkitkan Kerajinan Besek yang Sempat Hilang
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.