Latif menjelaskan, sebanyak 227 rumah di Maluku Tengah rusak dengan kategori ringan hingga berat.
“Sampai sore ini data rumah akibat gempa itu berjumlah 227 unit,” katanya.
Terkait penanganan tanggap darurat, BPBD Maluku Tengah telah menyalurkan bantuan kepada para pengungsi.
Menurut Latif, bantuan yang disalurkan itu seperti tenda, terpal, tikar, selimut, bahan pangan, hingga air bersih.
“Tadi juga kami baru menyalurkan bantuan lagi ke sejumlah titik pengungsian, termasuk sembako dan air bersih juga,” katanya.
Baca juga: Status Tsunami Sudah Dicabut, Bupati Maluku Tengah Ajak Pengungsi Kembali ke Rumah
Sebelumnya, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 mengguncang Kabupaten Maluku Tengah pada Rabu (16/6/2021), pukul 13.43 WIT.
Gempa tersebut menyebabkan terjadinya tsunami setinggi 0,5 meter di wilayah tersebut. Gempa juga menyebabkan ratusan rumah warga di Kecamatan Tehoru mengalami kerusakan.
Selain itu sebuah masjid dan sebuah gereja di Desa Saunalu juga mengalami kerusakan ringan. Termasuk sebuah sekolah di Tehoru.
Gempa juga menyebabkan terjadi patahan di sepanjang pantai dusun Mahu, Desa Tehoru dan merusak talud penahan gelombang sepanjang 300 meter di desa tersebut.
Pascagempa, warga desa di pesisir Kecamatan Tehoru dan sejumlah warga di Masohi, Ibu Kota Maluku Tengah, memilih mengungsi ke dataran tinggi.
(KOMPAS.com/Rahmat Rahman Patty)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.