Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dana Covid-19 Rp 107 M Dinilai Janggal, Ini Kata Para Pejabat Jember

Kompas.com - 15/06/2021, 17:13 WIB
Bagus Supriadi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.com – Pansus Covid-19 DPRD Jember memanggil sejumlah pejabat Pemkab Jember Selasa (15/6/2021).

Mereka meminta penjelasan terkait dana Belanja Tidak Terduga (BTT) Covid-19 sebanyak Rp 107 miliar yang dianggap tidak bisa dipertanggungjawabakan.

Para pejabat yang hadir itu merupakan pejabat lama yang bertanggung jawab terhadap dana Covid-19. Mulai dari Mantan Kepala Badang Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Penny Artha Medya, mantan kepala bagian umum Danang Andriasmara serta PPK Satgas Covid-19 Harifin

Selain itu, pejabat baru yang dipanggil yakni Plt Dinsos Jember Widy Prasetyo, Plt BPBD Jember M Djamil dan lainnya.

Baca juga: Mata Warga Tersemprot Bisa Kobra, Bermula Kamar Kemasukan Ular

Pertanyakan dana Rp 107 miliar

Ilustrasi tanda tanyaThinkstock Ilustrasi tanda tanya

Anggota Pansus Covid-19 DPRD Jember Agusta Jaka Purwana mempertanyakan dana Rp 107 miliar yang tidak bisa dipertanggungjawabkan tersebut.

Temuan itu merupakan laporan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

“Ini kemana saja dana ini, kenapa tidak bisa dipertanggungjawabkan,” kata Agusta di DPRD Jember dalam pertemuan tersebut.

Dia menilai ada kejanggalan dalam penggunaan dana Covid-19 tersebut.

Untuk itu, pihaknya meminta agar ada penjelasan dari pejabat Pemkab Jember yang bertanggungjawab saat itu.

Baca juga: Rawat 369 Pasien Covid-19, Kapasitas Tempat Tidur RSLI Surabaya Hanya Tersisa 31

Ilustrasi anggaran.TOTO SIHONO Ilustrasi anggaran.

Agusta mencontohkan, penggunaan dana untuk wastafel yang dibangun di sekolah, dinilai kurang tepat.

Sebab, wastafel tersebut tidak pernah dipakai karena pembelajaran dilakukan secara online.

“Belum pernah dipakai, ini sudah ada yang rusak,” terang dia.

Tak hanya itu, Pansus Covid-19 juga mempertanyakan munculnya dana refocusing Covid-19 yang sangat besar. Yakni Rp 479 miliar.

Baca juga: Rawat 369 Pasien Covid-19, Kapasitas Tempat Tidur RSLI Surabaya Hanya Tersisa 31

Mantan Kepala Badang Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (BPKAD) Penny Artha Medya mengaku dana tersebut muncul ketika ada surat dari bupati saat itu, yakni Faida terkait refocusing anggaran

“Dari hasil refocusing dari OPD-OPD itu, muncullah angka Rp 479 miliar,” tambah dia.

Menurut dia, OPD memberikan anggaran dari kegiatan yang tidak bisa dilakukan, misal pembangunan asrama haji.

Namun, ketika diminta untuk menjelaskan rinciannya berapa anggaran dari setiap OPD, Penny tak bisa menjelaskan secara detail karena perlu melibatkan tim anggaran.

“Saya tidak bisa menjawab ini secara sendirian,” terang dia.

Baca juga: Pengakuan Jon, Mahasiswa yang Berlutut di Depan Tungku Penyulingan Miras Usai Wisuda, Garap Skripsi soal Sopi

Sementara itu, mantan Kabag Umum Danang Andriasmara mengaku surat pertanggungjawaban (SPJ) dana Rp 107 miliar itu belum disahkan.

Dari jumlah tersebut, sekitar Rp 50 miliar dikelola oleh bagian umum. “Tapi semua itu sudah ada SPJ dan dilakukan review oleh inspektorat,” tutur dia.

Sebagian dana Rp 50 miliar itu digunakan untuk perubahan Jember Stadion Garden (JSG) sebagai tempat isolasi warga. Mulai dari kegiatan pembentukan ruangan, wastafel, kebersihan hingga konsumsi dan lainnya.

“Spj kami sebesar Rp 50 miliar sudah dilakukan review. Namun review itu ada beberapa catatan,” jelas dia. Hanya saja, Spj itu belum disahkan oleh BPKAD karena sudah berganti pada pejabat yang baru.

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satgas Covid-19 Harifini menambahkan dalam proses pembuatan wastafel, PPK langsung menunjuk rekanan sesuai dengan kompetensi mereka.

“Memang betul ada yang belum selesai pengerjaan wastafel,” aku dia.

Jumlah rekanan yang ditunjuk itu mencapai ratusan. Namun, tidak semua rekanan muncul. “Kami menunjuk rekanan yang datang memperlihatkan company profile pada kami,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com