Dari lima CPMI yang kabur ini, ada yang sudah lima bulan berada di dalam balai tersebut dan ada yang baru satu bulan.
Kholid mengatakan, berdasarkan hasil pengawasannya, CPMI di balai tersebut dalam keadaan baik-baik saja. Hal ini yang menyebabkan pelanggaran terhadap CPMI di balai latihan kerja itu tidak terpantau.
"Kami melakukan pembinaan kepada P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia), sering ketemu. Hanya saja saat diwawancarai seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Saya tidak tahu, mereka benar baik-baik saja atau tanda kutip dikondisikan (supaya mengaku baik-baik saja)," jelasnya.
Baca juga: Viral, Video Petugas Kafe Dipukul, Pelaku Tak Terima Ditegur Saat Menyanyi dengan Suara Sumbang
Pihaknya tidak bisa memberikan sanksi atas kejadian itu. Kholid mengatakan, hanya bisa memberikan rekomendasi atas sanksi yang harus diterima oleh BLK-LN Central Karya Semesta (CKS).
Pihak yang berhak memberikan sanksi itu adalah BP2MI pusat.
"Bagaimana bentuk tindak lanjutnya saya akan koordinasi dengan provinsi," katanya.
"Fokus kami kepada kondisi CPMI-nya. Saya turun ke lapangan untuk mengecek kondisi mereka, sejauh apa penanganannya," jelasnya.
Diketahui, pada Rabu (9/6/2021) malam, lima calon pekerja migran Indonesia (CPMI) di Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLK-LN) Central Karya Semesta (CKS) Kota Malang kabur dengan terjun dari lantai 4 menggunakan tali yang dibuat dari selimut.
Dua orang berhasil kabur dan tiga orang lainnya mengalami luka dan dirawat di rumah sakit.
Atas insiden tersebut, BP2MI turun mengecek langsung BLK tersebut. Hasilnya didapati banyak pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola BLK ke CPMI.
Polresta Malang Kota juga sedang menyelidiki pelanggaran yang terjadi di dalam BLK itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.