MALANG, KOMPAS.com - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mengunjungi Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLK-LN) Central Karya Semesta (CKS) di Kota Malang, Sabtu (12/6/2021).
Kunjungan dalam bentuk inspeksi mendadak (sidak) ini dilakukan untuk memastikan kondisi para calon pekerja migran di dalam balai tersebut.
Sebab, pada Rabu (9/6/2021) malam, lima calon pekerja migran di balai tersebut kabur dengan terjun dari lantai empat menggunakan tali yang dibuat dari selimut.
Dua orang berhasil kabur dan tiga orang lainnya mengalami luka.
Baca juga: Polisi Ungkap Prostitusi Online di Hotel Berbintang, Anak di Bawah Umur Dijual Rp 500.000
Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani mengaku menemukan berbagai pelanggaran di dalam balai latihan kerja itu.
Salah satunya adalah penutupan akses komunikasi terhadap calon pekerja migran.
Menurutnya, handphone milik para pencari kerja ke luar negeri itu disita oleh pihak pengelola BLK.
"Kalau yang kita temukan hari ini jelas, misalnya handphone, pengakuan dari perusahaan hanya disimpan selama mereka mengikuti proses belajar. Ternyata kita temukan case tidak dalam posisi belajar handphone juga ditahan. Ini kan sarana vital komunikasi. Mereka penting berkomunikasi setiap waktu dengan keluarganya," katanya.
Baca juga: Rohmiati Kaget, Uang Rp 64 Juta di Tabungannya Ludes, ATM Dicuri dan Dikuras oleh Sales