Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 CPMI Terjun dari Lantai 4 BLK di Malang, Ini Sejumlah Dugaan Pelanggaran yang Ditemukan BP2MI

Kompas.com - 12/06/2021, 20:25 WIB
Andi Hartik,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

 

Pemotongan gaji

Pelanggaran lainnya adalah tentang pemotongan gaji. Menurutnya, pekerja migran yang sudah mendapatkan tempat kerja, gajinya dipotong.

"Pemotongan dari gaji, Singapura misalnya, Rp 5.500.000, ternyata dipotong selama 8 bulan. Perbulan dipotong Rp 4.100.000. Maka tinggal mendapatkan 1.400.000," jelasnya.

Tidak hanya itu, temuan lainnya adalah tentang perjanjian kerja.

Menurut Benny, semua pekerja migran yang sudah ditempatkan harus mendapatkan bukti fisik perjanjian kerjanya.

Namun, ada pekerjan yang tidak mendapatkan salinan fisik perjanjian kerja tersebut.

"Sudah mendapatkan kerja, sudah menandatangani perjanjian, tidak mendapatkan salinan fisik perjanjian kerja. Ini kejahatan menurut saya. Ini tidak boleh dibiarkan," katanya.

Baca juga: Pabrik Pil Trihexyphenidyl di Perumahan Kota Tasikmalaya Produksi 200.000 Butir dalam 4 Hari

Karena itu, Benny mengatakan, lima calon pekerja migran nekat terjun dari ketinggian 15 meter diduga akibat tekanan yang ada di dalam BLK tersebut.

"Saya masih meyakini tidak mungkin jika tidak ada sebab yang mendorong mereka. Tidak ada orang yang berani lompat di gedung dengan ketinggian 15 meter dengan resiko mati, resiko cacat fisik," katanya.

Lain halnya dengan temuan Wali Kota Malang, Sutiaji yang mengunjungi BLK tersebut usai kunjungan dari BP2MI.

Sutiaji mengaku tidak menemukan pelanggaran yang dilakukan oleh pengelola.

Sutiaji mengatakan, dari aspek perizinan, BLK yang ada di Bumiayu, Kecamatan Kedungkandang itu memenuhi syarat sebagai BLK-LN.

"Kalau legalitasnya di sini ada dua. Satu legalitas BLK, bimbingan latihan kerja. Yang kedua P3MI (Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia). Dari dua-duanya sudah legal," katanya.

Baca juga: Menaker Terjunkan Tim untuk Tangani Kasus 5 Calon Pekerja Migran yang Terjun dari Lantai 4 BLK Malang

Sutiaji mengatakan, para calon pekerja migran yang ada BLK tersebut direkrut sesuai dengan kebutuhan penyedia kerja.

"Anak yang ada di sini itu tidak tiba-tiba. Basic-nya adalah basic kebutuhan. Jadi negara ini butuh ini, jadi rekrut," katanya.

Fasilitas yang ada di dalam BLK itu juga disebut telah memenuhi untuk melaksanakan pelatihan kerja bagi para calon pekerja migran.

"Fasilitas saya lihat memang ada pengajaran. Dari segi kelayakan, kelayakannya memang di sini (tidurnya) sudah pakai bed, susun gitu," katanya.

Selain itu, Sutiaji menyebut bahwa pengelola BLK itu juga sudah menyediakan layanan kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com