Kemudian, siswa beragama Hindu 11 orang, Agama Katolik 9 siswa, dan Agama Kristen 36 siswa.
"Sekali lagi, ini adalah potensi pendaftar yang mungkin akan ikut dalam jalur prestasi khusus penghafal atau menguasai kitab suci," kata dia.
Meski begitu, Aji juga memastikan para penghafal kitab suci ini tidak serta merta lolos masuk ke SMP.
Namun, tetap bergantung pada keingingan siswa dan orangtua siswa, apakah akan menggunakan jalur prestasi itu atau tidak.
Apalagi, pembukaannya masih akan dilakukan pada 16 Juni 2021.
Baca juga: RSLI Surabaya Rawat 324 Pasien Covid-19, Didominasi Klaster Madura, Kapasitas Bed dan Nakes Ditambah
"Karena bisa saja mereka menggunakan jalur afirmasi atau jalur yang lainnya. Jadi, sekali lagi mereka nanti tetap harus melakukan pendaftaran pada tanggal 16 Juni nanti. Karena tes di Kemenag itu hanya untuk menguji bahwa dia benar-benar memiliki kemampuan dalam menghafal kitab sucinya," kata Aji.
Apabila siswa tidak mendaftar di jalur prestasi saat masa pendaftaran, secara otomatis dianggap tidak ingin mengikuti jalur prestasi tersebut.
Sebab, bisa jadi siswa tersebut sudah diterima di jalur afirmasi, sehingga tidak perlu lagi ikut jalur prestasi.
Aji mengimbau orangtua dan siswa agar saksama melihat potensi sekolah yang akan dipilih.
"Jangan memaksakan bertumpuk di satu sekolah saja. Kami imbau pilihan pertama adalah sekolah yang memang dituju atau dipilih sesuai keinginan, kemudian untuk pilihan sekolah kedua diharapkan yang dekat dengan rumahnya, sehingga kami harap pendaftar di jalur prestasi ini bisa diterima semuanya," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.