Libatkan organisasi paguyuban Madura
Pendekatan yang dilakukan oleh Gatot tidak hanya kepada pimpinan daerah, tapi melibatkan organisasi paguyuban orang Madura yaitu Ikatan Keluarga Madura (IKAMA)
Wadah IKAMA dinilai efektif oleh Gatot untuk membantu memberikan pencerahan kepada anggotanya.
"Kami juga ikut berkomunikasi juga melalui keluarga besar IKAMA agar memberikan penjelasan dan imbauan terkait kegiatan-kegiatan yang tengah Forpimda lakukan dan pencerahan yang baik, lagi pula ini untuk kebaikan kita dan masyarakat juga, agar patuh dan tetap dilakukan 3T dan 5M itu," beber dia.
Gatot memohon pengertian kepada masyarakat Madura agar tidak menganggap larangan yang dikeluarkan adalah untuk menghentikan tradisi toron milik warga Madura.
"Ini tidak bermaksud merusak atau menghentikan tradisi baik ini, tetapi situasinya sedang tidak memungkinkan," ucap dia.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Bangkalan Tertinggi Se-Jatim
"Kami minta bantuan dari tokoh agama dan masyarakat juga untuk memberikan pencerahan agar tetap mengikuti prokes khususnya," pungkas dia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa ikut mengimbau kepada masyarakat Bangkalan agar menunda tradisi toron saat idul adha.
"Biasanya idul Adha ada tradisi toron. Hari ini mohon untuk bisa kembali menunda keinginan tradisi toron itu, suasana ini tidak cukup untuk silaturahim dilakukan dengan kerumunan, yang kita harapkan semuanya dalam keadaan sehat, dan Covid-19 ini bisa dikendalikan dengan baik," pesan dia saat mendampingi menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat turun ke Bangkalan, Selas (8/6/2021) lalu.
Seperti diketahui, kasus positif Covid-19 di Bangkalan terus merangkak naik pasca-liburan panjang Lebaran. Kini kasus Covid-19 di Bangkalan menempati posisi pertama di Jawa Timur.
Klaster keluarga saat lebaran dan transmisi lokal imbas kedatangan ratusan pekerja migran atau tenaga kerja Indonesia (TKI) disinyalir menjadi salah satu penyebab terjadinya lonjakan kasus positif di Bangkalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.