MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Edy Rahmayadi melantik Ya'atulo Gulo dan Arota Lase sebagai Bupati dan Wakil Bupati Nias di Aula Tengku Rizal Nurdin Rumah Dinas Gubernur di Medan, Kamis (10/6/2021).
Usai melantik pasangan pemenang Pilkada serentak Kabupaten Nias 2020 lalu itu, Edy menyinggung sejumlah masalah yang perlu dihadapi bersama.
Baca juga: 3 Jam Berdesakan Menunggu BTS Meal, Driver Ojol Medan: Kami Tak Dapat Apa-apa...
"Masih banyak sekali masalah yang harus sama-sama kita selesaikan di sana (pemerintah daerah)," kata Edy.
Pertama dia menyoroti soal kasus korupsi yang kerap menyeret kepala daerah di Sumut. Dia mengakui, ongkos politik dalam setiap kontestasi politik itu selalu ada dan terbilang besar.
Baca juga: PPDB Online SMA di Sumut Kacau, Gubernur Edy Segera Panggil Kepala Disdik
Tapi hal itu bukan menjadi alasan bagi kepala daerah untuk memakan uang rakyat seenaknya.
Dia mengingatkan kedua kepala daerah itu untuk tidak memperkaya diri sendiri dan orang lain dengan uang negara.
Tidak ada alasan bagi kepala daerah untuk perpikir bahwa dalam mengembalikan ongkos politik yang besar itu dengan uang rakyat.
"Tidak ada alasan untuk itu. Sama kayak saya, ongkos politik ada. Tapi saya lakukan itu tidak pakai uang rakyat," tegasnya.
Dia kemudian menyoroti masalah kelayakan sekolah-sekolah di kepulauan Nias yang masih jauh dari harapan.
Sedikitnya ada 98 sekolah di sana, mulai dari SD, SMP, SMA/SMK yang bangunannya tak layak.
"Nanti saya ke sana, dalam waktu dekat. Dibangun peletakan batu pertama dan terus dilakukan secara bertahap," kata Edy.