Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca Keracunan Gas Massal di Karawang, PT Pindo Deli Dipaksa Tutup Sementara untuk Pengisian Gas Klorin

Kompas.com - 05/06/2021, 17:55 WIB
Farida Farhan,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup dan kebersihan (DLHK) Karawang mengeluarkan keputusan pemerintah bagi PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills 2 pada plant caustic soda (soda api) untuk menghentikan sementara pengisian gas klorin selama tiga hari.

"Dari analisa kami, sementara kita mengeluarkan SK (surat keputusan) paksaan dari pemerintah untuk menghentikan sementara kegiatan pengisian ulang gas klorin," ujar Kepala DLHK Karawang, Wawan Setiawan ditemui di kantornya, Sabtu (5/6/2021).

Baca juga: Gas Kimia Pabrik di Karawang Bocor, 80 Warga Keracunan, Sekdes: Bau Gasnya Lebih Tajam dari Cairan Pemutih

Wawan menyebut larangan pengisian gas klorin bagi perusahaan itu berlaku tiga hari, sejak Jumat (4/3/2021).

Pada Senin (7/5/2021), kata Wawan pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh.

Termasuk membahas soal sertifikasi bejana atau tabung bersama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans).

Baca juga: Kronologi Kebocoran Gas yang Menyebabkan Keracunan Warga di Karawang

"Kenapa tiga hari? Jadi kaitan dengan kewenangan sertifikasi pada tabung itu harus ada verifikasi dan sertifikasi terkait tekanan bejana dan lain-lain itu menjadi ranah Disnakertrans," kata Wawan.

DLHK Karawang juga melakukan uji laboratorium terhadap udara ambien atau udara bebas.

Hal ini untuk mengantisipasi masih adanya gas klorin pada udara di sekitar lokasi kebocoran.

"Barangkali masih ada sisa-sisa di batas normal udara yang bisa dihirup oleh manusia ini, apakah masih tinggi atau tidak," kata dia.

Wawan mengaku sempat khawatir kebocoran gas itu berasal dari instalasi pabrik caustic soda milik PT Pindo Deli 2, seperti yang terjadi pada 2013 dan 2017 lalu.

Hanya saja, kebocoran gas pada Kamis (3/5/2021) justru berasal dari tabung milik konsumen perusahaan mereka. Sehingga yang dihentikan sementara pengisian tabung gas klorinnya.

Humas Pindo Deli Pulp and Paper Mills 2, Andar Tarihoran mengatakan 30 warga dari 33 orang yang sempat menjalani pemeriksaan rumah sakit akibat kebocoran gas sudah kembali ke rumah masing-masing.

 

Sementara tiga lainnya masih dirawat di rumah sakit.

"Iya berdasarkan data terakhir ada 3 orang warga yang masih dirawat di rumah sakit Rosela. Satu orang lagi merupakan karyawan Pindo Deli. Kami menjamin seluruh biaya perawatannya," kata Andar melalui sambungan telepon, Sabtu (5/6/2021).

Andar memastikan pihaknya tak hanya menangani kebocoran di area pabrik, melainkan juga menangani penanganan korban kebocoran, terutama warga sekitar yang terdampak.

Ia pun mengapresiasi kepada DLHK Karawang yang memberikan respon cepat saat kebocoran itu terjadi.

Salah satunya memberikan arahan dalam menangani korban hingga mempersiapkan rumah sakit untuk menangani korban.

"Saat kejadian kami sedang panik, dan mereka sudah menyiapkan seperti ambulan dan tenaga kesehatan untuk membantu korban," kata dia.

Perusahaannya, kata Andar, diminta oleh DLHK untuk berkoordinasi dengan pengirim tabung klorin.

Tujuannya agar ke depan pengiriman tabung ke Pindo Deli sesuai prosedur yang aman.

"Kami diminta evaluasi dalam pengadaan tabung agar tidak terjadi peristiwa kebocoran lagi," kata dia.

 

Diberitakan sebelumnya, puluhan warga Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, mengalami keracunan gas

Wakil Bupati Karawang Aep Syaepuloh meminta perusahaan membuat mitigasi kebocoran gas kimia.

Ia ingin ada solusi jangka panjang bagi warganya. Ia mengaku tidak ingin penanganan hanya sebatas musyawarah saat terjadi kebocoran, sebab bukan kali pertama terjadi.

Sementara itu Kapolres Karawang, AKBP Rama Samtama Putra mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki kasus keracunan massal warga Kutamekar itu.

Rama mengungkapkan, ia telah mengirim surat kepada Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) untuk menurunkan tim ke lapangan untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Tujuannya untuk mengetahui penyebab kebocoran gas itu.

Polisi pun menutup sementara pabrik caustic soda itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com