KARAWANG, KOMPAS.com - Diduga bocornya gas pabrik caustic soda (soda api) milik PT Pindo Deli menyebabkan puluhan warga Kampung Cigempol, Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, keracunan pada Kamis (3/6/2021) pagi sekitar pukul 10.30 WIB.
Sekitar 80 warga mengalami sesak napas akibat kebocoran gas itu. Sebanyak 22 orang di antaranya dirawat di rumah sakit.
Akibat kejadian itu, warga berharap pabrik ditutup. Sebab kejadian keracunan itu bukan lagi yang pertama terjadi.
Baca juga: Puluhan Warga Keracunan, Izin Operasional Caustic Soda Plant PT Pindo Deli Pulp Dicabut
Pendi, salah satu warga Kampung Cigempol, Desa Kutamekar berharap pabrik yang memproduksi caustic soda, klorin, dan hypo jaraknya yang berkisar satu kilometer dari rumahnya ditutup total. Sebab, hal itu tak hanya membahayakan kesehatan, melainkan juga nyawa warga.
"Harapannya ditutup total, karena itu bukan merusak kesehatan lagi, (tapi) nyawa manusia," ujar Pendi ditemui di halaman Kantor Desa Kutamekar, Kamis (3/6/2021).
Jika tidak ditutup, ia berharap perusahaan memperbaiki sistem keamanan produksi, agar tidak lagi terjadi kebocoran dan membahayakan warga sekitar pabrik.
"Kalau gak bisa ditutup total ya harus ada safetynya, biar kalau ada kebocoran enggak membahayakan warga terdekat," kata dia.
Baca juga: Kronologi Kebocoran Gas yang Menyebabkan Keracunan Warga di Karawang
Hal yang sama disampaikan Ina Marlina (18). Ina menyebut kebocoran gas caustic soda bukan kali pertama terjadi. Bahkan sebelum Ramadhan 1442 hijriah, juga terjadi kebocoran.
"Sebelum puasa bocor. Tapi tidak separah ini. Ini yang paling parah," ujar dia.
Sekretaris Desa Kutamekar, Dayat Daryana pun berharap kebocoran gas kimia tak terulang.
"Kami ingin penangananya lebih baik lagi agar warga kami tidak terdampak," katanya.
Dalam catatan Kompas.com, pada 2017 lalu kejadian serupa terjadi. Belasan warga di Desa Kutapohaci dan Kutamekar kecacunan gas kimia.
Baca juga: Puluhan Warga Desa Kutamekar Karawang Keracunan Gas, Diduga Ada Kebocoran Tabung
Humas PT Pindo Deli Pup and Paper Mills Andar Tarihoran hanya menjawab singkat saat ditanya soal tuntutan warga itu.
"Dari dulu (permintaan penutupan pabrik caustic soda)," kata Andar, Kamis.
Andar mengakui kebocoran gas kimia dari pabrik caustic soda bukan pertama kali terjadi. Hanya saja dengan kronologis yang berbeda.
Meski begitu, kata Andar, pihaknya memastikan bertanggungjawab atas kejadian itu. Mulai dari biaya pengobatan warga hingga insentif bagi warga terdampak.
"Semua ditanggung, biaya perawatan insentif. Besarannya kita masih bermediasi," ujarnya.
Baca juga: Wabup Karawang Minta PT Pindo Deli Siap Mitigasi Warga yang Alami Keracunan karena Kebocoran Gas
Head of Public Affair PT Pindo Deli Pup and Paper Mills Adil Teguh menyebut pihaknya sangat menyesalkan kejadian kebocoran gas itu.
Meski begitu ia memastikan kondisi tersebut tertangani dengan cepat. Seluruh warga yang terdampak, kata dia, telah menerima pengobatan medis.
"Kami sangat menyesalkan kejadian ini, yang disebabkan oleh faktor manusia (human error) ketika ditemukannya salah satu tabung gas dari pelanggan yang bermasalah," ujar Adil melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (4/6/2021).
Bekerjasama dengan aparat berwenang dan pimpinan daerah setempat, manajemen PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills 2 terus berkoordinasi dan memastikan kejadian ini tertangani dengan baik dan sesuai prosedur.
PT Pindo Deli 2, tambahnya, memiliki protokol penanganan kejadian dan tetap melakukan perbaikan secara terus-menerus pada seluruh kegiatan operasional, sesuai peraturan dan perundang-undangan, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi maupun nasional.
Tujuannya untuk memastikan kelangsungan usaha dan komitmen kepada seluruh pemangku kepentingan terkait.