Sebelum mengunjungi kediaman keluarga Bandiman, orangtua Nani terlebih dulu menjenguk anaknya di Markas Kepolisian Sektor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Paginya kan mengunjungi Nani, habis dari Polres (Bantul) ke tempat kami (rumah Bandiman)," terang Chandra.
Ini adalah kunjungan perdana pihak keluarga untuk menjenguk tersangka pengirim sate sianida itu.
Baca juga: Kasus Sate Beracun, Kisah Cinta Bertepuk Sebelah Tangan Berujung Maut
Pada saat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah beberapa hari lalu pun, Nani tak ditengok keluarganya.
Kepala Polsek Bantul Kompol B Ayom mengatakan, Nani juga tak pernah memperoleh kiriman makanan maupun pakaian.
Ayom menjelaskan, selama di tahanan, Nani mendapat pendampingan dari anggota polisi wanita (polwan), soalnya kondisinya disebut masih labil.
Kata Ayom, Nani sering diajak berkomunikasi oleh para petugas untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Kasus Sate Beracun, Pelaku Ternyata Incar Seorang Polisi Pujaan Hati, Ini Faktanya
"Kita punya tiga polwan untuk melakukan pendampingan psikologi," ungkapnya, Senin (17/5/2021).
Tersangka pengirim sate beracun itu mendekam di sel tahanan Mapolsek Bantul sejak 1 Mei 2021.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Markus Yuwono | Editor: Dony Aprian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.