KARAWANG, KOMPAS.com-Dua perusahaan di Karawang sudah memulai melaksanakan vaksinasi gotong royong. Kick off yang vaksinasi gotong royong diketahui dilakukan bersama 19 perusahaan lainnya di Jawa Barat dan Banten pada 18 Mei 2021.
"Di Karawang Toyota (Toyota Motor Manufacturing Indonesia) dan Sampoerna," ujar Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Karawang Fadludin Damanhuri kepada Kompas.com di Kantor Kadin Karawang, Kamis (20/5/2021).
Fadludin mengatakan, sampai tahap kedua peminat di Karawang lebih dari 200 perusahaan. Sementara di Jawa Barat mencapai 2.253 perusahaan.
"Kami harapkan November selesai. Dan akhir tahun ini, dengan selesainya vaksinasi di industri, kami harapkan dunia usaha bertumbuh," ujar Fadludin.
Baca juga: Jokowi Janji Prioritaskan Vaksin Gotong Royong untuk Industri di Batam
Fadludin mengatakan, Kadin membuka tiga tahap pendaftaran. Tahap pertama pada 10-28 Februari 2021. Tahap kedua 10-24 Maret 2021. Lantaran peminat masih tinggi, dibuka tahap ketiga dari 10 April - 21 Mei 2021. Perusahaan rata-rata mendaftarkan hampir separuh jumlah karyawan.
"Yang daftar tahap pertama itu mereka kemungkinan akan segera melaksanakan vaksinasi di Mei dan Juni ini," kata dia.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 10 tahun 2021, kata Fadludin, harga vaksin Sinopharm dipatok Rp 321.660. Sedangkan jasa suntiknya sekitar Rp 117 ribu.
"Jika perusahaan tidak memiliki klinik seperti yang disyaratkan, maka bisa bekerja sama dengan klinik atau rumah sakit swasta yang tidak sedang melaksanakan vaksinasi pemerintah," terangnya.
Baca juga: Sukseskan Vaksin Gotong Royong, Kadin Kalbar Data Perusahaan yang Akan Ikut Serta
Fadludin menyebut pandemi Covid-19 membuat dunia industri dan perdagangan terseok-seok. Mulai dari sektor otomotif hingga properti.
"Hanya sektor makanan yang lebih baik," kata Fadludin.
Meski sudah lebih pulih dari awal pandemi melanda, menurutnya, produksi dalam perusahaan dan sektor lain belum maksimal. Sebab, perusahaan harus menerapkn jaga jarak dan mengeluarkan biaya penerapan protokol kesehatan. Work from Home (WFH) juga masih dilaksanakan.
"Belum bisa 100 persen efektif," ungkap dia.
Fadludin memprediksi dengan selesainya vaksinasi gotong royong, dunia usaha kembali bertumbuh. Sebab, vaksinasi membangun kepercayaan diri perusahaan. Pun herd imunty karyawan segera terbentuk.
"Sehingga pertumbuhan dunia usaha akan kembali pulih. Minimal 80 persen normal kembali," ungkapnya.