Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pedagang Menjerit, Hanya 40 Peziarah Kunjungi Makam Bung Karno di Lebaran Hari Kedua

Kompas.com - 14/05/2021, 18:33 WIB
Asip Agus Hasani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Kunjungan wisatawan dan peziarah ke Makam Presiden Soekarno (Bung Karno) di Kota Blitar hingga hari kedua Lebaran sangat sedikit.

Berdasarkan catatan petugas di pintu masuk Makam Bung Karno di Kelurahan Bendogerit itu, hanya ada 15 peziarah yang berkunjung pada hari pertama Lebaran, Kamis (13/5/2021).

Hari ini, Jumat (14/5/2021), tercatat 25 orang pengunjung yang berziarah ke Makam Bung Karno.

"Sangat sepi. Kasihan pelaku usaha wisata, sudah dua Lebaran ini prihatin semua," ujar Kepala Bidang Pengelolaan Kawasan Wisata pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Blitar Heru Santoso, kepada Kompas.com, Jumat (14/5/2021).

Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Lalu Lintas Seret Korban hingga 8 Kilometer, Saksi: Mengerikan

Berdasarkan surat edaran Wali Kota Blitar Santoso, tempat wisata di wilayah Kota Blitar diizinkan buka selama libur Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah namun dengan beberapa pembatasan.

Selain penerapan protokol kesehatan, tempat wisata hanya boleh buka hingga pukul 15.00 WIB setiap harinya.

Selain itu, tempat wisata dan pusat hiburan hanya boleh menerima kunjungan 25 persen dari kapasitas tempat.

Heru menduga, sepinya tempat wisata di Kota Blitar masih akan terus berlangsung selama beberapa hari ke depan akibat adanya larangan mudik dan penyekatan lalu lintas.

Karenanya, Heru berpendapat, tidak akan terjadi luberan wisatawan dari destinasi di wilayah Kabupaten Blitar yang tidak diizinkan buka ke destinasi wisata yang ada di Kota Blitar.

"Karena ada penyekatan, jadi jumlah wisatawan memang sudah terbatas," ujar dia.

Heru menambahkan, di destinasi wisata Istana Gebang (bekas rumah milik keluarga besar Bung Karno) bahkan pada Kamis kemarin tercatat tanpa pengunjung dan hanya 8 pengunjung yang tercatat hari ini (Jumat).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com