SIMALUNGUN, KOMPAS.com - Banjir dan longsor yang menerjang Parapat dan Desa Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, disebabkan karena intensitas hujan yang tinggi, Kamis (13/5/2021) sore
Siallagan, warga yang berada di lokasi menjelaskan, air meluap dari Sungai Batu Gaga sekitar pukul 15.20 WIB.
Baca juga: Parapat Diterjang Banjir dan Longsor, Lalu Lintas Lumpuh
Air bercampur lumpur meluap hingga merendam sejumlah rumah penduduk di Jalan Anggarajim hingga ke Jalan lintas Jalan Sisingamangaraja Parapat.
Baca juga: Luhut: Tol Tebing Tinggi Buka Desember, Parapat-Kualanamu Cuma 1,5 Jam
Banjir dari air sungai Batu Gaga membawa lumpur dan batu.
“Luapan sungai tidak tertahan apalagi parit yang ada tidak bisa lagi membawa air yang membawa lumpur,” ujar Siallagan saat dihubungi, Kamis.
Kamis malam banjir telah berangsur-angsur surut dan sejumlah warga yang tedampak banjir membersihkan lumpur yang masuk ke rumah mereka.
Kendati demikian belum ada laporan resmi dari pemerintah setempat jumlah rumah yang terdampak banjir.
Sementara di Dusun Sualan, Desa Sibaganding terjadi longsor hingga menutup akses jalan lintas Sumatera via Parapat.
Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Simalungun AKP Hendrik melaporkan, saat ini pihaknya sedang berada di lokasi longsor di Desa Sibaganding.
Material longsor yang menutup badan jalan mulai dibersihkan dengan bantuan alat berat.
Ia mengimbau kepada pengguna dari Kota Pematangsiantar ke Danau Toba Parapat melintas lewat jalur alternatif via Simpang Palang - Simpang Sitahoan, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.
"Tepatnya jam 17.00 WIB, saat ini kami berada di lokasi longsor di Dusun Sualan, Desa Sibaganding. Material tumpukan akibat longsor dan kami sudah bekerjasama dengan pihak terkait membersihkan material longsor," kata Hendrik dalam sebuah tayangan video yang diunggah akun Instagram Polda Sumatera Utara.
Sementara dari arah Parapat menuju Kota Pematangsiantar untuk saat ini dapat dilalui jalur satu arah, sembari dilakukan pembersihan material longsor di badan jalan.
"Masyarakat yang akan melintas dari Siantar ke Parapat kami alihkan ke Simpang Palang dan dari Parapat menuju Siantar masih bisa dilalui (jalur) satu kendaraan. Sistem buka tutup karena kami sambil melakukan pembersihan di sekitar lokasi," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.