CIANJUR, KOMPAS.com – Keterbatasan fisik tidak menyurutkan semangat Chandra Kurniawan, 19 tahun, remaja asal Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, gigih menghafal Al Quran.
Cita-citanya menjadi seorang hafiz memacu tekad untuk memicu dirinya rajin menghafal ayat demi ayat kitab suci umat Islam itu setiap saat.
Alhasil, Chandra kini telah menyandang status seorang hafiz dengan hafalan 10 juz.
Ditemui di Pesantren Al-Azami Cilaku, Cianjur, tempatnya menimba ilmu sedari kecil, Chandra bercerita ihwal keinginannya menjadi seorang penghapal Al Quran.
Sebagai penyandang tuna netra sejak lahir, perjuangannya agar bisa hafal Al Quran tentu tidak mudah, karena hanya mengandalkan indera pendengarannya untuk mengingat hafalan.
Baca juga: Gubernur Babel Janjikan Beasiswa bagi Musa, Bocah Penghapal Al Quran
Konsentrasi dan fokus adalah kuncinya.
"Saya mulai menghafal Al Quran ketika usia 13 tahun atau sejak 2015. Alhamdulilah sekarang sudah hafal 10 juz. Insya Allah sedang menambah hafalan lagi," kata Chandra kepada Kompas.com, Minggu (9/5/2021).
Tinggal sebulan lagi Chandra akan menyelesaikan pendidikannya di pesantren ini. Ia pun telah mempersiapkan diri untuk mengejar cita-citanya.
“Saya ingin menjadi hafiz dan guru agar bisa mengajar dan berbagi ilmu yang sudah saya dapatkan ini,” ujar dia.
Chandra pun berpesan kepada orang-orang yang memiliki keterbatasan seperti dirinya untuk tidak patah semangat belajar hanya karena kondisi fisik yang tidak sempurna.
Chandra bertekad, suatu hari nanti bisa menjadi seorang hafiz 30 juz.
"Agar kelak saya bisa memberikan mahkota kepada orangtua di surga," ucapnya.
Baca juga: Ketika Para Penyandang Tunanetra Mengaji dengan Metode Braile...
Kendati sedang belajar membaca Al Quran braile, diusianya yang baru menginjak 8 tahun, anak ke-1 dari dua bersaudara itu telah menjadi hafiz.
Kini, Haidar sudah bisa menghafal 4 juz Al Quran.
Untuk mengasah daya ingat hafalannya, setiap hari ia melakukan muraja’ah atau kegiatan mengulang sebanyak 40 kali.
"Di bulan Ramadhan ini insya Allah bisa menambah satu juz lagi," ucap Haidar.
Haidar bermimpi suatu hari nanti bisa menjadi peserta Hafiz Indonesia. Tekadnya yang ingin ia raih sejak tahu ada ajang lomba yang disiarkan salah satu televisi swasta nasional itu.
Sama dengan Chandra, Haidar juga bercita-cita memberikan mahkota pada orangtuanya di surga kelak melalui keindahan hafalan Al Quran.