MALANG, KOMPAS.com - Kekurangan fisik tak lantas membuat para penghuni Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rehabilitasi Sosial Bina Netra (RSBN) Dinas Sosial Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Kota Malang melewatkan Ramadhan begitu saja.
Ada banyak cara menjadikannya menjadi bulan yang lebih berkah, salah satunya adalah dengan meningkatkan ibadah.
Hal itu lah yang dilakukan para penghuni UPT RSBN Dinsos Jawa Timur. Para penyandang tunanetra itu rutin mengaji bersama di Masjid An-Nur di kompleks UPT.
Karena keterbatasan pada penglihatan, mereka mengaji dengan metode braile atau huruf timbul. Untuk membacanya, mereka memanfaatkan indera peraba melalui telunjuk tangan.
"Saya netranya (butanya) baru. Saya Arab braile masih dalam proses belajar. Sedikit-sedikit sudah mulai bisa," kata Ali Ridha, salah satu penyandang tunanetra di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra (RSBN) saat ditemui di sela mengaji, Rabu (21/4/2021).
Baca juga: Video Mesum Pasangan WNA di Jalur Pendakian Gunung Batur Viral, Polisi Buru Pelaku
Penghuni lainnya, Novita Mula Suryani (24) mengaku membutuhkan waktu satu bulan untuk bisa membaca Al-Quran dengan metode braile.
"Perkiraan satu bulan sudah bisa baca. Hurufnya hampir sama dengan Indonesia tapi yang arab braile tanda bacanya lebih banyak," katanya.
Pekerja Sosial di UPT Rehabilitasi Sosial Bina Netra (RSBN), Mochammad Chafidz mengatakan, para penguhi UPT rutin mengaji bersama di masjid itu.
Biasanya, mereka mengaji pada pagi hari, kemudian siang hari setelah shalat zuhur, sore menjelang berbuka puasa dan malam setelah shalat tarawih.
"Setelah shalat tarawih, baik mereka yang menguasai braile maupun mereka yang hafidz mereka tadarus," katanya.