Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Para Penghafal Al Quran Tunanetra di Cianjur, Ingin Memberikan Mahkota ke Orangtua di Surga

Kompas.com - 10/05/2021, 15:01 WIB
Firman Taufiqurrahman,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Fokus Mendengar dan Pengulangan

Perjuangan Chandra, Haidar dan siswa penyandang tunanetra lainnya untuk menjadi seorang hafiz tentunya tidak mudah. 

Mereka dituntut fokus dan konsentrasi dengan pendengarannya.

Guru pembimbing yang juga Kepala SLB Al-Azami, Azfa Azami Usman menuturkan, metode yang dipakai untuk mengajari mereka menghafal Al Quran adalah mendengar dan pengulangan.

Caranya, guru atau pembimbing membacakan satu ayat sebanyak 5 kali atau tergantung daya tangkap dan kecepatan hafalan siswa.

Selanjutnya, giliran siswa membacakan ayat yang diperdengarkan tersebut secara berulang-ulang.

“Setelah itu, pembimbing dan siswa membaca bersama-sama sebanyak 5-10 kali sampai siswa hafal,” kata Azfa kepada Kompas.com, Minggu.

“Kalau sudah hafal satu ayat, lanjut ke ayat berikutnya. Di ayat berikutnya dengan metode dan cara yang sama terus diulang oleh pembimbing,” sambung dia.

Seorang siswa penyandang tuna netra di Pesantren Al-Azami Cianjur, Jawa Barat, sedang belajar huruf menggunakan pantule atau papan tulis braile.KOMPAS.COM/FIRMAN TAUFIQURRAHMAN Seorang siswa penyandang tuna netra di Pesantren Al-Azami Cianjur, Jawa Barat, sedang belajar huruf menggunakan pantule atau papan tulis braile.

Setelah itu, pembimbing dan siswa kembali membaca hafalan tersebut secara bersama-sama 5 hingga 10 kali.

"Jadi, terus seperti itu sampai akhirnya hafal beberapa surah dan juz," ucap Azfa.

Azfa menyebut, masing-masing dari mereka punya kemampuan berbeda, sehingga dalam membimbing hafalan Al Qurannya berbeda satu dengan lainnya.

Saat ini, ada tujuh orang siswa tunanetra yang sedang mengikuti program tahfiz yang dirintisnya sejak 2015 itu.

“Sebenarnya untuk menambah ayat itu mudah, bisa beberapa menit. Namun, yang paling penting itu muraja’ah atau pengulangan dan memertahankan hafalannya, dan tentunya ada sinergi dengan orang tua,” ujar dia.

 

Selain menghafal Al Quran, para siswa juga diajarkan mengenal huruf menggunakan pantule atau papan tulis braile, serta belajar mengaji dengan Al Quran braile. 

Kendati demikian, menurut Azfa, program tahfiz Al Quran bagi siswa berkebutuhan khusus ini bukan sekedar persoalan pandai menghafal. 

Namun, terpenting siswa memiliki karakter dan kepribadian yang sesuai dengan isi kandungan Al Quran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com