BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah pusat melarang masyarakat untuk melakukan mudik menjelang Lebaran 2021.
Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Baca juga: H-7 Lebaran, Zona Merah di Jabar Muncul di Bandung Barat dan Kota Tasikmalaya
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, Polri, dan TNI bersinergi melakukan penyekatan guna menghalau para pemudik di ratusan titik di Jawa Barat.
Baca juga: Siap Maju Jadi Ketua DPW Partai Ummat Jabar, Deden: Saya Fans Amien Rais
"Ada 158 titik pendekatan, termasuk jalan-jalan tikus sudah diatur sedemikian rupa oleh tim TNI-Polri," kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil usai Gelar Apel Pasukan di Gasibu, Kota Bandung, Rabu (5/5/2021).
Emil berharap dengan dilakukan penyekatan dapat meminimalisasi warga untuk mudik.
"(Jumlah) Itu bisa kita minimalisasi semaksimal mungkin karena masih ada teorinya 7 persen. Jadi kalau 7 persen kali 6 juta ada sekitar 400.000," jelasnya.
Emil menjelaskan, saat ini kepala desa hingga RT sudah menyiapkan ruang karantina di daerahnya masing-masing jika ada pemudik yang tiba.
Untuk itu, Emil mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memaksakan diri mudik.
"Karena punya potensi membawa keterpaparan kepada orangtua kita yang usianya sepuh, belum sempat divaksin sehingga pernah kejadian tahun lalu di Ciamis orangtua terpapar oleh pemudik jangan sampai terjadi lagi," ucapnya.
"Daripada kami nanti seperti India, rumah sakitnya mau kolaps, sistem rumah sakitnya tidak sanggup. Mari jangan egois, jangan melihat dengan logika zaman normal untuk berpendapat di zaman darurat," ucapnya.
Seperti diketahui, saat ini ada dua wilayah yang dinyatakan zona merah di Jabar, yakni Kabupaten Bandung Barat dan Tasikmalaya.
Pemerintah di dua daerah itu telah melakukan penutupan lokasi wisata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.