UNGARAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Semarang menyiapkan Rumah Singgah Pringapus untuk dijadikan tempat isolasi pemudik yang terindikasi Covid-19.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengatakan, warga diperkirakan tetap mudik meski hal tersebut dilarang pemerintah.
"Merekalah yang berpotensi besar menyebarkan virus dan menambah kasus positif baru," jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (5/5/2021).
Baca juga: Halau Pemudik, 8 Pelabuhan Tikus di Bangka Belitung Dijaga Aparat
Dia meminta pihak dinas kesehatan mengantisipasi penyebaran Covid-19 melalui pendataan di tingkat puskesmas.
“Kita menjaga kenyamanan dan kesehatan warga agar tidak terjadi lonjakan kasus positif baru karena adanya warga pendatang,” tegasnya.
Kepala Dinkes dr Ani Raharjo menjelaskan, rumah singgah di Rusunawa Pringapus berkapasitas 112 kamar.
Sebelumnya, dua rumah singgah di Suwakul dan Hotel Garuda Getasan juga telah dimanfaatkan untuk isolasi pasien Covid-19.
Baca juga: Jalan Arteri Karawang Ramai Pemudik Motor, dari Malam hingga Usai Sahur
Dikatakan Ani, pemudik yang tidak membawa surat bebas Covid-19 akan diminta menjalani tes antigen secara gratis di puskesmas terdekat.
"Jika hasilnya positif, akan langsung diminta isolasi di rumah singgah. Mulai 13 April lalu, sudah disiapkan petugas kesehatan di beberapa pos melayani tes antigen. Seluruh rumah sakit dan puskesmas rawat inap juga sudah disiagakan,” terangnya.
Ani berharap warga tetap patuh menjalani protokol kesehatan terutama saat menjalankan ibadah, termasuk saat salat tarawih. "Jemaah yang abai protokol kesehatan berpotensi menjadi klaster penularan," ungkapnya.
Kapolsek Ungaran Kompol Ana Maria Retno Wati menjelaskan telah disiapkan enam titik pos penyekatan pemudik.
Enam pos penyekatan pemudik berada di Taman Serasi perbatasan Kota Semarang, pos cek point Gemawang Jambu, rest area Tol Semarang-Solo KM 429, Kopeng, Sruwen dan rest area Tol Semarang-Solo KM 456 Pabelan.
Tercatat lebih dari 450 personel gabungan yang akan melaksanakan pengamanan dan penyekatan selama perayaan Idul Fitri mendatang.
“Personel yang dilibatkan dari Polres, TNI, Dishub, Satpol PP dan Dinkes,” ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.