BOYOLALI, KOMPAS.com - Pemerintah Desa Sidomulyo, Kecamatan Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, menyiapkan rumah karantina untuk warga yang nekat pulang kampung saat larangan mudik 6-17 Mei 2021.
Rumah karantina ini berupa bangunan mushala.
Mushala ini sudah lama tidak digunakan warga sebagai tempat ibadah dan letaknya di dekat sendang Dukuh Piji, Sidomolyo.
Baca juga: Satgas Covid-19 Kalbar Siapkan 700 Kamar untuk Karantina Pemudik Ngeyel
Di sekitar sedang terdapat sejumlah pohon beringin berukuran besar sehingga terkesan angker.
Rumah karantina sengaja disiapkan di dekat sendang agar warga desa setempat yang berada di perantauan tidak mudik.
Kepala Desa Sidomulyo Muh Sawali menerangkan, rumah karantina pemudik disiapkan sebagai antisipasi penularan Covid-19.
Baca juga: Nekat Mudik ke Solo, Siap-siap Karantina di Solo Technopark, 200 Tempat Tidur Disiapkan
Pasalnya, kata Sawali, kasus pertama Covid-19 di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, terjadi di Desa Sidomolyo.
"Di situlah muncul pelajaran yang sangat berharga. Karena imbasnya sangat luar biasa kaitannya dengan ekonomi," kata Sawali di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (4/5/2021).
Menurut Sawali sejak ada warga Desa Sidomulyo yang terkena Covid-19 perekonomian menjadi lumpuh.
Banyak warga yang bekerja di pabrik dipulangkan, pedagang sayur yang biasa berjualan ke wilayah lain tidak boleh masuk dan lainnya.
"Akhirnya dengan kejadian itu menjadi pelajaran kita. Di sisi lain mendukung program pemerintah untuk memutus rantai penyebaran Covid-19," kata dia.
Sawali juga mengatakan dari awal puasanya pihaknya sudah mengimbau warga desa Sidomulyo di perantauan supaya tidak mudik.
Jika mereka terpaksa pulang di saat larangan mudik, pihaknya menyiapkan rumah karantina bagi mereka yang nekat mudik.
"Kita tindak lanjuti dengan penyiapan tempat untuk karantina bagi pemudik yang terpaksa pulang," kata Sawali.
Rumah karantina pemudik itu sudah dioperasional sejak minggu pertama puasa Ramadhan.