SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah menyediakan 200 tempat tidur di Solo Technopark (STP) bagi pemudik yang nekat pulang saat larangan mudik pada 6-17 Mei 2021.
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo Ahyani mengatakan, sampai saat ini belum ada pemudik yang dikarantina di STP karena baru akan dimulai pada 6 Mei 2021.
"Iya, kita sediakan 200 tempat tidur. Belum ada yang menghuni. Mulai tanggal 6 Mei," kata Ahyani ditemui di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (3/5/2021).
Baca juga: Terjaring Penyekatan di Solo, 7 Pemudik Tujuan Jawa Timur Diperbolehkan Lanjutkan Perjalanan
Meski demikian, kata Ahyani, pendataan pemudik yang mencuri start pulang lebih awal tetap dilakukan.
Pendataan pemudik ini melibatkan petugas dari Satuan Tugas (Satgas) Jogo Tonggo di setiap kelurahan.
"Kita pendataan dan monitoring pemudik," ungkap pria yang juga menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Solo.
Ahyani menambahkan, warga Solo di perantauan yang nekat pulang saat larangan mudik 6 Mei 2021, harus melaksanakan karantina lima hari di STP.
Kalau tidak mau di STP, ungkap dia, bisa melaksanakan karantina mandiri di hotel. Namun, biaya ditanggung sendiri.
"Nanti yang masuk (Solo) ditanggal 6 Mei harus karantina lima hari. Kalau sebelum tanggal 6 Mei itu boleh dengan ketentuan karantina mandiri di rumah," ungkap dia.
Baca juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Vaksinasi Guru di Solo Mencapai 86 Persen
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan warga yang keluar masuk Solo pada Lebaran 2021 harus membawa surat izin keluar masuk (SIKM).
Kemudian pemudik yang masih nekat pulang saat larangan mudik 6 Mei 2021 harus melaksanakan karantina lima hari di STP maupun hotel yang telah disiapkan.
"Kalau bisa menahan diri dulu, jangan mudik dulu. Halal bihalalnya secara daring dulu," kata Gibran.
Gibran mengatakan, apa yang dilakukannya tersebut demi kebaikan bersama guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
"Pokoknya kita benar-benar menghindari peningkatan Covid-19 dulu. Ini angka-angka kasusnya sudah menurun. Jadi antisipasi biar ke depan Juni-Juli lebih baik lagi. Apalagi Juli nanti kita mau sekolah," kata Gibran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.