Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nekat Mudik ke Solo, Siap-siap Karantina di Solo Technopark, 200 Tempat Tidur Disiapkan

Kompas.com - 03/05/2021, 14:39 WIB
Labib Zamani,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah menyediakan 200 tempat tidur di Solo Technopark (STP) bagi pemudik yang nekat pulang saat larangan mudik pada 6-17 Mei 2021.

Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo Ahyani mengatakan, sampai saat ini belum ada pemudik yang dikarantina di STP karena baru akan dimulai pada 6 Mei 2021.

"Iya, kita sediakan 200 tempat tidur. Belum ada yang menghuni. Mulai tanggal 6 Mei," kata Ahyani ditemui di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Senin (3/5/2021).

Baca juga: Terjaring Penyekatan di Solo, 7 Pemudik Tujuan Jawa Timur Diperbolehkan Lanjutkan Perjalanan

Meski demikian, kata Ahyani, pendataan pemudik yang mencuri start pulang lebih awal tetap dilakukan.

Pendataan pemudik ini melibatkan petugas dari Satuan Tugas (Satgas) Jogo Tonggo di setiap kelurahan.

"Kita pendataan dan monitoring pemudik," ungkap pria yang juga menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Solo.

Ahyani menambahkan, warga Solo di perantauan yang nekat pulang saat larangan mudik 6 Mei 2021, harus melaksanakan karantina lima hari di STP.

Kalau tidak mau di STP, ungkap dia, bisa melaksanakan karantina mandiri di hotel. Namun, biaya ditanggung sendiri.

"Nanti yang masuk (Solo) ditanggal 6 Mei harus karantina lima hari. Kalau sebelum tanggal 6 Mei itu boleh dengan ketentuan karantina mandiri di rumah," ungkap dia.

Baca juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Vaksinasi Guru di Solo Mencapai 86 Persen

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan warga yang keluar masuk Solo pada Lebaran 2021 harus membawa surat izin keluar masuk (SIKM).

Kemudian pemudik yang masih nekat pulang saat larangan mudik 6 Mei 2021 harus melaksanakan karantina lima hari di STP maupun hotel yang telah disiapkan.

"Kalau bisa menahan diri dulu, jangan mudik dulu. Halal bihalalnya secara daring dulu," kata Gibran.

Gibran mengatakan, apa yang dilakukannya tersebut demi kebaikan bersama guna memutus rantai penyebaran Covid-19.

"Pokoknya kita benar-benar menghindari peningkatan Covid-19 dulu. Ini angka-angka kasusnya sudah menurun. Jadi antisipasi biar ke depan Juni-Juli lebih baik lagi. Apalagi Juli nanti kita mau sekolah," kata Gibran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Kronologi 3 Pria di Demak Paksa Bocah 13 Tahun Berhubungan Badan dengan Pacar, Direkam lalu Diperkosa

Regional
[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

[POPULER REGIONAL] Polemik Jam Operasional Warung Madura | Cerita di Balik Doa Ibu Pratama Arhan

Regional
Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat 'Video Call' Ibunda

Sebelum Lawan Korsel, Arhan Pratama Sempat "Video Call" Ibunda

Regional
Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Akhir Pelarian Renternir yang Balik Nama Sertifikat Tanah Peminjamnya untuk Agunan Bank

Regional
Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com