PONTIANAK, KOMPAS.com - Gubernur atau Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji menegaskan mudik Lebaran tahun ini dilarang.
Pihaknya telah menyiapkan sebanyak 700 kamar untuk mengkarantina pemudik yang ngeyel selama 14 hari.
"Mudik tetap dilarang, kita sudah siapkan 700 kamar, kalau masih ngotot, yang tertangkap melanggar aturan tentang mudik protokol kesehatan langsung isolasi, langsung karantina 14 hari, saya benar-benar, saya enggak untuk nakut-nakuti," kata Sutarmidji kepada wartawan, Senin (3/5/2021).
Baca juga: Pemkot Solo Siapkan Hotel untuk Tempat Karantina Pemudik Nekat
Mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini menambahkan, terjadi peningkatan kasus aktif sebanyak 50 persen dalam satu bulan terakhir.
Sedangkan untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia meningkat dua kali lipat.
"Biasanya kasus Covid-19 aktif itu kurang lebih di bawah 500, sekarang ini sudah hampir seribu. Artinya masa sembuh itu makin lama," ujar Sutarmidji.
Kemudian, jika sebelumnya hanya 20 persen pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit, sekarang telah mencapai 47 persen.
"Hampir seluruh Kalbar meningkat, termasuk Kabupaten Kapuas Hulu. Kabupaten Ketapang sudah ada penurunan tapi saya minta kirim swab sebanyak-banyaknya," harap Sutarmidji.
Baca juga: Warga yang Nekat Mudik ke Banyumas Siap-siap Dikarantina 5 Hari
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalbar Harisson mengungkapkan, pada hari Minggu, 2 Mei 2021, terdapat tambahan kasus baru Covid-19 sebanyak 95 orang, dengan 9 di antaranya dirawat di rumah sakit.
Adapun 95 kasus baru tersebut masing-masing berasal dari Kota Pontianak 13 orang, Kabupaten Bengkayang 2 orang, Kabupaten Kayong Utara 3 orang, Kabupaten Mempawah 6 orang, Kabupaten Sambas 2 orang, Kabupaten Sekadau 54 orang dan Kabupaten Melawi 15 orang.
"Kemudian di hari yang sama, ada 73 orang telah dinyatakan sembuh," ungkap Harisson.
Dengan demikian, sejak pandemi Covid-19 terdapat 7.931 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalbar.
Sebanyak 6.901 atau 87,01 persen sembuh dan 46 orang atau 0,58 persen meninggal dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.