Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

30 Persen Tenaga Honorer Pemkab Pangandaran Akan Diberhentikan

Kompas.com - 04/05/2021, 16:27 WIB
Candra Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PANGANDARAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, merampingkan jumlah tenaga honorer yang bekerja di sejumlah organisasi perangkat daerah.

Pemkab menargetkan bisa merampingkan sekitar 20-30 persen dari total 4.863 tenaga honorer yang ada saat ini.

"Minimal efisiensi di angka 30-20 persen," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Pangandaran Kusdiana saat dikonfirmasi, Selasa (4/5/2021).

Baca juga: Silakan Pak, Tembak Saya, Saya Hanya Orang Miskin

Proses efisiensi pegawai ini, menurut Kusdiana, sudah berjalan.

Saat ini sudah ada 244 orang tenaga honorer yang tidak diperpanjang lagi masa kerjanya.

Sebanyak 244 honorer itu, menurut Kusdiana, tidak diberhentikan begitu saja.

Mereka sudah menjalani tahap asesmen oleh tim penilai independen dari Bandung.

"Sudah dieksekusi. Mereka menyebar di masing-masing dinas, kantor, sampai kecamatan," kata dia.

Baca juga: Bahagianya UMKM di Karawang, Terima Order Parsel dari Belasan Perusahaan

Adapun jumlah tenaga honorer yang terbanyak di Pangandaran ada di bidang pendidikan, yakni 1.965 orang.

Selain itu, di bidang kesehatan sebanyak 1.288 orang.

Mereka tersebar mulai puskesmas, rumah sakit hingga kantor dinas.

"Ditambah SKPD lain, totalnya 4.863 non-ASN (tenaga honorer)," kata Kusdiana.

 

Alasan pengurangan tenaga honorer

Tenaga honorer yang jumlahnya hampir mencapai 5.000 orang ini, menurut Kusdiana, menjadi beban bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Per tahun ada sekitar Rp 115 miliar yang digunakan untuk menggaji tenaga honorer tersebut.

"Beban APBD begitu besar," kata dia.

Baca juga: Cerita Wali Kota Bandung Terhalang Parkir Liar yang Belanja Lebaran, Marah Dituduh Beri Izin

Permasalahan lainnya, anggaran berkurang karena refocusing terkait penanganan Covid-19 dan pemakaian anggaran untuk penyelenggaraan Pilkada serentak tahun lalu.

"Terus PAD enggak masuk, akhirnya pendapatan menurun hampir Rp 400 miliar," ucap Kusdiana.

Dia menambahkan, efisiensi tidak hanya dalam hal belanja pegawai.

Di sejumlah bidang juga mengalami efisiensi.

"Di-refocusing buat tiga poin kan, Covid untuk kesehatan, ekonomi, dan jaring pengaman sosial," kata Kusdiana.

Atas dasar pertimbangan tersebut, Pemkab Pangandaran melakukan efisiensi jumlah tenaga honorer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Banjir Sembakung Jadi Perhatian Nasional, Pemda Nunukan Dapat Bantuan 213 Unit Rumah dari BNPP

Regional
Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Gempa Magnitudo 5,2 Guncang Wilayah Lumajang

Regional
Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com