"Mau dicek lagi, apa geser benaran atau enggak? Nanti dihitung ulang. Kemarin itu kan hasil ukur sementara," ungkap Hero.
Selain tim ahli Kementerian PUPR, Pemkot Samarinda juga menggunakan konsultan dari ITB untuk menganalisis struktur jembatan pasca-longsor.
Hal yang sama juga dilakukan Balai Prasaran Permukiman Wilayah Kaltim sebagai penanggung jawab dan PT Nindia Karya selaku kontraktor proyek IPA Khalhol yang dituding sebagai penyebab longsor, juga sedang melakukan analisis di lapangan.
"Hasilnya akan kita sinkronkan antara Pemkot, PT Nindia dan Kementerian PUPR. Masih dihitung secara teknis," terang dia.
Nantinya setelah keluar hasil perihal kondisi jembatan itu, barulah dipresentasikan ke Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ).
Hal ini untuk memastikan lebih detail adanya pergeseran atau tidak. Karena itu, bakal jadi landasan menyusun langkah penanganan.
Jembatan Mahkota II dibangun pada 2002 sebagai penghubung antar wilayah yang dipisah Sungai Mahakam, yakni Simpang Pasir, Kecamatan Palaran dan Sungai Kapih, Samarinda Kota.
Jembatan ini memiliki panjang 1.428 meter dengan jenis cable stayed dan baru beroperasi 2017 lalu.
Menurut dokumen perencanan teknis jembatan cable stayed dari Pusat Litbang Jalan dan Jembatan (Pusjatan), Badan Litbang Kementerian PUPR, jembatan jenis cable stayed mengandalkan kabel sebagai penahan beban jembatan.
Jembatan jenis ini punya tiga struktur yakni menara atau pilar (pylon), kabel dan dek jembatan.
Cara kerjanya, dek jembatan digantung dengan kabel prategang yang diangkur pada pilar.
Masih dalam dokumen itu, model pilar atau pylon Mahkota II menggunakan menara A setinggi 25 meter. Ada tiga titik menara A menopang badan jembatan.
Selain dinilai susah goyah, menara A juga dianggap bersesuaian dengan konfigurasi kabel, estetika, dan kebutuhan perencanaan.
Masing-masing menara berdiri di atas tumpuan fondasi yang dibangun di atas tiang pancang, setelah ditanam kedalam sungai dan bibir sungai.
Menara atau pylon ini berfungsi menahan beban mati dan hidup yang bekerja pada struktur jembatan menggunakan kekuatan kabel.
Panjang kabel Mahkota II mencapai 740 meter dan lebar 14 meter.
Kabel Mahkota II disebut terpanjang di semua jembatan jenis cable stayed di Indonesia.
Yang terjadi di Jembatan Mahkota II berdasarkan hasil pemeriksaan sementara adalah terjadi pergeseran fondasi yang menjadi tumpuan menara atau pylon sejauh 40 mm.
Akibatnya posisi tiang menara atau pylon turut bergeser.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.