Menurut Imam, untuk menghindari penyalahgunaan biota dan penyebaran penyakit maka bangkai harus segera dikuburkan.
Tim BKKPN Kupang bersama kelompok masyarakat penggerak konservasi, serta warga lainnya kemudian mempersiapkan proses penguburan.
Baca juga: Kakorlantas: Penindakan kepada Pemudik Harus Humanis, Jalur Tikus Diawasi
Pada proses penguburan digunakan media terpal untuk mempermudah pengangkatan rangka yang dapat digunakan sebagai media edukasi nantinya.
Sebelum bangkai dugong dikubur, terlebih dahulu diadakan ritual adat yang dipimpin oleh warga setempat bernama Petrus Mangngi Hedi.
"Ritual adat dimaksudkan untuk mendoakan arwahnya agar kembali ke laut," kata Imam.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.