Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Bantul Minta Perantau Tak Mudik, Silaturahmi Digelar Virtual

Kompas.com - 23/04/2021, 19:10 WIB
Markus Yuwono,
Dony Aprian

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Abdul Halim Muslih meminta para perantau menaati peraturan untuk tidak mudik Lebaran.

Pemudik yang kedapatan pulang kampung akan dikarantina selama lima hari ke depan.

"Saya mengimbau kepada masyarakat terutama masyarakat perantau tidak mudik ke Bantul demi menjaga kesehatan kita bersama. Demi terputusnya mata rantai penyebaran Covid-19," kata Abdul Halim Muslih kepada wartawan Jumat (23/4/2021).

Baca juga: ASN Pemkab Karawang Dilarang Mudik, Tidak Taat Akan Diberi Sanksi

Menurut dia, silaturahmi masih bisa dilakukan secara virtual melalui aplikasi percakapan.

"Sayangilah keluarga, masyarakat dan diri sendiri dengan tidak mudik ke Bantul karena penyekatan dipastikan akan dilakukan," kata Halim

Pihaknya menyiapkan titik lokasi penyekatan yang berbatasan dengan provinsi lain.

Adapun untuk titik penyekatan yakni, di Srandakan (Jalan Bantul-Srandakan) Jalan Yogya-Wates, dan di simpang tiga Piyungan (Jalan Yogya-Wonosari).

Untuk pembatasan pemudik, kata Halim, menyesuaikan tingkat kepentingan pemudik untuk kembali ke kampung halamannya.

"Prinsipnya tidak boleh, tapi kita lihat sejauh mana urgensi mudik itu. Kita kan masih melihat misalnya ada saudaranya meninggal atau ada hal-hal penting atau sesuatu yang jika tidak dilakukan akan memunculkan bahaya," kata dia.

Baca juga: Bupati Gunungkidul: Kalau Sudah Tidak Dilarang Baru Mudik

Sementara itu, Sekda Kabupaten Bantul Helmi Jamharis mengatakan, sudah menyiapkan shelter di tingkat kalurahan untuk isolasi para pemudik.

Pihaknya akan menyiapkan segala keperluan pemudik selama menjalani karantina.

Ketua DPC Apdesi Kabupaten Bantul Ani Widayani mengklaim sebagian besar Kalurahan di Kabupaten Bantul telah memiliki shelter karantina dan isolasi mandiri.

Bahkan, untuk merespons Instruksi Gubernur DIY, pihaknya telah menambah fasilitas di shelter.

Di Bantul,  total ada 75 Kalurahan dan sementara ini ada 44 shelter yang sudah siapkan.

"Jadi bisa dikatakan separuh lebih sudah menyiapkan shelter. Dan itu karantina pemudik ya, beda loh karantina pemudik dan yang positif (Covid-19)," Kata Ani yang juga menjabat sebagai Lurah Sumbermulyo.

Selama menjalani karantina, kata Ani, biayanya akan dibebankan kepada pelaku perjalanan lintas Provinsi Kabupaten/Kota.

"Kami hanya akan menanggung logistik untuk pasien positif Covid-19 di masing-masing kalurahan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Tim SAR Gabungan Cari 1 Korban Tertimbun Longsor di Buntao Toraja Utara

Regional
Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Pj Gubernur Sumsel: Perempuan Pilar Utama dalam Membangun Keluarga dan Negara

Regional
Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Bangun Sarang Burung Walet di Belakang Gedung, Kantor Desa di Pulau Sebatik Ini Dapat Kas Rp 2 juta Sekali Panen

Regional
Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Juru Parkir Hotel di Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung

Regional
WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

WNA yang Aniaya Sopir Taksi di Bali Tertangkap Saat Hendak Kabur ke Australia

Regional
25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

25 Ruko di Pasar Bodok Kalbar Terbakar, Diduga akibat Korsleting

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Malam Ini Berawan

Regional
Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Seorang Nenek Jatuh dan Diseret Jambret di Pekanbaru, 2 Pelaku Ditangkap

Regional
Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Kronologi Operator Ekskavator di Tanah Datar Terseret Lahar Dingin Saat Bekerja

Regional
Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Viral, Video Pedagang Duku Dipalak dan Tas Dirampas Preman di Lampung Tengah

Regional
Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Marinir Gadungan Tipu Mahasiswi di Lampung, Korban Diajak Menikah hingga Rugi Rp 2,8 Juta

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Buntut Pencemaran Laut, DKP Jateng Pastikan Tambak Udang di Karimunjawa Ditutup Tahun Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com