Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karantina 5 Hari untuk Pekerja Migran yang Terlanjur Mudik ke Gresik

Kompas.com - 23/04/2021, 15:16 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Pemkab Gresik mengambil kebijakan terkait pekerja migran yang terlanjur mudik, kendati pemerintah pusat telah menetapkan kebijakan larangan untuk tidak mudik dalam momen Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

Yakni, dengan melakukan karantina yang bersangkutan selama lima hari.

Terkait tempat, Pemkab Gresik menyiapkan area Stadion Gelora Joko Samudro (Gejos) sebagai tempat karantina.

Tempat ini sebelumnya sempat difungsikan sebagai pondok rehabilitasi dan observasi pasien Covid-19, dan sudah sempat ditutup sementara per 24 Maret 2021 lalu.

Baca juga: 14.000 TKI Pulang ke Jatim, Gubernur: Bukan dalam Rangka Mudik

Adapun keputusan ini diambil setelah Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah bersama Pj Sekda Gresik Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno, menggelar rapat koordinasi dengan instansi kepolisian, TNI, Dinas Kesehatan Gresik, perwakilan dari Kantor Imigrasi Tanjung Perak, Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI), serta anggota Satgas penanganan Covid-19 Gresik.

"Kami tidak dapat menolak para pekerja migran Gresik yang sudah terlanjur terbang dan mendarat di Indonesia. Tidak mungkin kita menyuruh balik kembali. Tentu saja kami harus menyiapkan segala sesuatunya, untuk pencegahan penularan Covid-19 agar tidak timbul klaster baru," ujar Aminatun, dalam rapat yang dilaksanakan di gedung Pemkab Gresik, Jumat (23/4/2021).

Rapat ini untuk menyikapi kebijakan terkait peniadaan mudik yang telah ditetapkan melalui adendum surat edaran Nomor 13 Tahun 2021, yang diteken oleh Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo pada 21 April 2021 lalu.

Di mana masa berlaku aturan pelarangan jelang mudik Lebaran, dari sebelumnya hanya 10 hari menjadi satu bulan, dari mulai 22 April sampai 24 Mei 2021.

 

Sementara Pj Sekda Gresik Abimanyu Poncoatmojo Iswinarno mengatakan, selain meminta Dinas Kesehatan Gresik untuk kembali mempersiapkan Gejos sebagai tempat karantina, juga meminta bantuan kepada Dinas Perhubungan Gresik untuk menyiapkan angkutan bagi para pekerja migran.

"Tolong agar berkoordinasi dengan pihak Provinsi Jawa Timur, dan otoritas yang lain terkait kepulangan para pekerja migran asal Gresik ini," tutur Abimanyu.

Kendati sudah sempat ditutup untuk sementara sejak akhir bulan kemarin, namun Dinas Kesehatan Gresik menyatakan bila pondok rehabilitasi dan isolasi Covid-19 (Gejos) yang memiliki kapasitas 140 tempat tidur siap untuk kembali difungsikan.

Baca juga: 14.000 TKI Akan Pulang ke Jatim, jika Positif Covid-19 Bakal Diisolasi

 

Terlebih, sarana dan prasarana penunjang yang ada di Gejos masih terawat dalam keadaan baik.

"Hanya tenaga kesehatan yang perlu dikondisikan, karena setiap nakes (tenaga kesehatan) yang akan masuk ke Gejos harus dites swab lebih dahulu untuk memastikan mereka negatif," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Gresik, Mukhibatul Khusnah.

"Besok pagi (24/4/2021), semua tenaga yang ada di Gejos sebanyak 54 orang akan kami tes swab kembali. Selanjutnya, langsung kami melaksanakan aktivitas," ucap dia.

Selain kebijakan tersebut, pihak kepolisian Gresik juga sudah bersiap mendirikan pos pengamanan di sejumlah titik yang bakal juga difungsikan sebagai titik penyekatan.

Kendati hingga rapat koordinasi yang dilaksanakan kemarin, belum disepakati jumlah titik penyekatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com