Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Istri Penganiaya Perawat: Hanya Dikasih Tisu Toilet untuk Tekan Darah Anak Saat Infus Dicabut

Kompas.com - 23/04/2021, 06:42 WIB
Aji YK Putra,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Istri pelaku JT yang menjadi tersangka dalam kasus penganiayaan perawat Rumah Sakit Siloam Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan, angkat bicara terkait kasus yang menimpa suaminya tersebut.

Wanita berinisial M yang dihadirkan dalam program acara Talkshow Kompas TV Rosi pada Kamis (22/4/2021) malam mengatakan, selama ini informasi yang tersebar di masyarakat hanya sepihak.

Namun, M juga tidak membenarkan aksi kekerasan yang dilakukan oleh suaminya itu terhadap perawat CRS.

"Tetapi juga ini suster dipertanyakan, kenapa dia bisa lalai seperti itu menangani pasien. Karena dari awal saja dia (CRS) cabut infus itu sudah asal, sudah kasar," kata M.

Baca juga: Penganiaya Perawat Kembali Dilaporkan ke Polisi untuk Kasus Berbeda

Menurut M, sebelum kejadian itu berlangsung, ia mendapatkan banyak kejanggalan mengenai kinerja perawat CRS.

M mengatakan, saat mencabut infus anaknya, CRS tidak memberikan kapas maupun cairan alkohol untuk menekan tangan anaknya agar tak keluar darah.

Namun, M mengaku hanya diberikan tisu toilet sembari disuruh menekan tangan anaknya  agar tak mengeluarkan darah.

"Saat itu saya tidak bisa terucap kata-kata itu (untuk protes), saya hanya menurut tekan pakai tisu. Saya tidak sadar ternyata darah anak saya sudah mengalir banyak, di situ saya mulai panik," ujar M.

Baca juga: Hasil Investigasi, Perawat yang Dianiaya Dinilai Bekerja Sesuai SOP

Melihat darah yang keluar dari tangan anaknya cukup banyak, M sempat menanyakan hal tersebut kepada CRS.

Namun, menurut M, CRS mengutarakan bahwa kejadian itu merupakan hal yang biasa.

Bahkan, CRS tidak melakukan tindakan apapun untuk menghentikan darah yang keluar dari tangan anak M.

"Saya langsung lari keluar minta bantuan ke suster yang lain, karena perawatnya itu (korban) kayak acuh. Dia hanya kasih tisu kamar mandi ya gimana, masak dikasih tisu kamar mandi. Terus dia ke kamar mandi lagi cuma mengelap darahnya itu," kata M.

Ketika meminta pertolongan, M akhirnya bertemu dengan kepala perawat Rumah Sakit Siloam Sriwijaya untuk menghentikan darah yang keluar dari tangan anaknya tersebut.

Kepala perawat itu mengambil tindakan dengan memberikan alkohol serta kapas dan plester untuk menghentikan darah anak dari JT.

"Kepala perawat masuk, beres. Darahnya langsung berhenti. Yang minta maaf hanya kepala perawat saja, dia bilang minta maaf atas kelalaian ini dia bilang begitu. Saya menunggu perawat itu (CRS) gimana, apa menanyakan kondisi anak saya,  sama sekali enggak datang setelah kejadian itu," ujar M.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com