Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Membunuh Pengusaha Wajan di Bantul, 2 Pelaku Shalat Berjemaah dan Makan Bersama

Kompas.com - 22/04/2021, 18:42 WIB
Markus Yuwono,
Khairina

Tim Redaksi

YOGYAKARTA,KOMPAS.com-Seusai membunuh Budiyantoro, pengusaha wajan di Kapanewon Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, kedua tersangka yakni Nur Kholis dan KI makan sate dan shalat bersama.

Istri korban yang juga pelaku, mengaku menyesal dan menolak dituding sebagai otak pembunuhan. 

Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi mengatakan, setelah melakukan pembunuhan terhadap Budiyantoro dan menyimpan tubuh pengusaha wajan itu dalam gudang. Keduanya lantas melaksanakan shalat Maghrib berjamaah.

Baca juga: Desahan Sang Istri Jadi Kode Eksekusi Mati Pengusaha Wajan di Bantul

 

Selanjutnya, KI membeli sate ayam keliling dan menyantap bersama Nur. Hal itu terungkap saat rekonstruksi yang digelar di halaman Mapolres Bantul. 

"Setelah shalat Isya berjamaah dan makan sate itu, keduanya baru melakukan rencana membuang jasad korban," kata Ngadi kepada wartawan di Mapolres Bantul, Kamis (22/4/2021)

Nur kemudian membuang mayat korban di wilayah Sedayu, Bantul. Awalnya, jenazah mau dibuang menggunakan motor, namun KI menyediakan mobil korban sekitar pukul 23.00 WIB pada 30 Maret 2021 lalu. Pembunuhan yang dilakukan oleh keduanya memang sudah direncakan cukup matang.

Sebab, kedua tersangka merencanakan pembunuhan melalui aplikasi pesan sekitar satu bulan. Polisi saat ini juga masih memeriksa saksi-saksi.

Ngadi mengatakan, adanya cinta segitiga antara Budiyantoro, KI, dan tersangka Nur.  Kedua tersangka juga sering diancam akan dibunuh oleh korban.

"Kedua tersangka memang diancam mau dibunuh oleh korban. Ya karena korban sudah mengetahui kalau kedua tersangka punya hubungan khusus. Motifnya pembunuhan cinta segitiga," kata Ngadi.

Baca juga: Pengusaha Wajan di Bantul Dibunuh Saat Bersetubuh dengan Sang Istri

KI mengaku menyesal telah melakukan pembunuhan terhadap suaminya sendiri. Di balik jeruji besi, dirinya tak bisa bertemu ketiga anaknya. Dia menampik ikut merencanakan pembunuhan dan menuding Nur sebagai otak pembunuhan. Bahkan, dirinya mengaku sudah mencegah untuk melakukan pembunuhan itu.

"Jadi saya itu seperti manut Mas Kholis gitu lho saat itu, yang jelas ide awal itu dari Kholis. Saya tidak terima kalau saya yang dituduh menyuruh membunuh (suaminya)," kata Kusrini

KI mengatakan jika Nur merencanakan pembunuhan karena hubungan keduanya diketahui korban. KI mengatakan dirinya pernah ketahuan korban saat berbincang dengan Nur Kholis melalui sambungan telepon. Korban dan pelaku sempat ribut dan Nur mengajak dirinya untuk membunuh.

Akhirnya KI mengikuti ajakan Nur.

"Pernah ketahuan, suami marah dan pernah ada kata-kata tidak enak dan suami marah besar ke Nur. Selanjutnya mereka ketemuan dan ribut lalu ada ancaman antara suami dan Nur Kholis," kata KI.

Dia menyebut perannya dalam membekap mulut korban karena perintah Nur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com