Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Tasikmalaya Siapkan 22 Titik Penyekatan untuk Halau Pemudik Luar Daerah

Kompas.com - 21/04/2021, 20:47 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf mengatakan, pihaknya bersama Polri dan TNI daerah setempat akan menyiapkan 22 titik pos penyekatan menghalau kedatangan pemudik di luar daerah pada 6-17 April 2021.

Ketentuan tersebut sesuai dengan instruksi pemerintah pusat yang melarang aktifitas mudik pada momen Lebaran kedua di masa pandemi corona.

"Ketentuan dari pusat sampai ke daerah, kita ikuti. Jangan ada yang mudik dari luar daerah ke tempat kita. Karena kita juga mengkhawatirkan. Mereka mudik, Covid-19 masih ada. Di kita ada 22 penyekatan. Jadi menghalau mereka yang mudik," jelas Yusuf kepada Kompas.com di Tasikmalaya, Rabu (21/4/2021).

Baca juga: Polda Sumsel Dirikan 39 Pos Pantau 24 Jam untuk Penyekatan Pintu Masuk Pemudik

Yusuf berharap dengan kegiatan penyekatan ini akan mencegah munculnya klaster baru karena adanya gelombang kedatangan orang dari luar daerah yang rawan penyebaran Covid-19.

Jika sampai nantinya diketahui ada yang datang pemudik dari luar daerah akan diminta surat keterangan hasil swab dari tempat asalnya.

"Jika tidak bisa menunjukkan hasil swab, kita akan persilahkan kembali ke tempat daerah asal," tambah Yusuf.

Apabila sebelum tanggal diberlakukan larangan mudik, lanjut Yusuf, pihaknya tak akan menyarankan tapi asalkan menjalankan protokol kesehatan.

Baca juga: Pemkab Tasikmalaya Hibahkan Tanah untuk Bangun Mako Brimob Polda Jabar Priangan Timur

Namun, pihaknya menginformasikan jika akan datang ke Kota Tasikmalaya untuk membawa hasil tes negatif swab karena jika tidak akan diminta kembali lagi.

"Daripada nanti sudah sampai ke Kota Tasikmalaya malah disuruh pulang lagi, dari awal persiapkan has tes negatif swab-nya. Itu mah tidak kita sarankan. Yang jelas tanggal 6-17 ada penyekatan. Pokoknya tidak boleh agar semua terjaga kesehatannya. Antarkota, silakan kan banyak jalan. Asal tetap jaga prokes," ujar dia.

Yusuf tak berharap muncul klaster baru sehingga akan optimal dalam penyekatan nantinya.

Apalagi, saat ini kondisi penyebaran corona di Tasikmalaya sudah landai dan tak ada lagi penambahan kasusnya.

"Kita tak berharap ada klaster baru. Ikuti saja saran pemerintah. Jangan mudik. Kalau nanti ada yang sampai, mereka harus perlihatkan hasil uji swab atau dokumennya. Kalau tidak ada, kita pulangkan ke tempat asalnya," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Wilayah Rawan Banjir Kiriman Malaysia Jadi Sasaran TMMD, Kodim 0911/NNK Siapkan Lahan Pangan

Regional
6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com