LEWOLEBA, KOMPAS.com - Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus meletus hingga Rabu (21/4/2021).
Petugas Pos pengamatan Gunung Ile Lewotolok Yeremias Kristianto Pugel menjelaskan, gunung api itu tertutup kabut 0-I hingga 0-II.
Baca juga: Pemkot Surabaya Sodorkan Skema Baru Tarif Sewa Stadion GBT, Persebaya Bersyukur
Sedangkan asap kawah tidak teramati. Saat ini, kata dia, cuaca cukup cerah dengan kondisi angin lemah hingga sedang ke arah tenggara.
Teramati dua kali gempa hembusan dengan amplitudo 3-4.5 mm dan lama gempa 30-32 detik. Lalu, satu kali gempa tremor.
"Saat ini, tingkat aktivitas gunung api Ile Lewotolok Level III (siaga)," jelas Yeremias dalam rilis yang diterima Kompas.com, Rabu sore.
Yeremias mengimbau masyarakat sekitar gunung dan pengunjung tak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak.
Masyarakat Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur, diminta mewaspadai potensi longsoran material lapuk yang dapat disertai awan panas dari bagian tenggara puncak.
Yeremias melanjutkan, mengingat potensi bahaya abu vulkanik yang dapat mengakibatkan gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya, masyarakat yang berada di sekitar gunung Ile Lewotolok diminta menyiapkan masker dan perlengkapan untuk melindungi mata serta kulit.
Masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai di sekitar gunung diminta mewaspadai ancaman lahar dingin, terutama saat musim hujan.
Masyarakat juga diminta tak percaya dengan hoaks terkait kondisi Gunung Ile Lewotolok.
Baca juga: Kami Merasa Diolok-olok Pemerintah dengan Bantuan Beras 1 Kg, Telur Sebutir, dan Mi Satu Bungkus
"Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di pulau Lembata. Tidak menyebarkan narasi bohong (hoax) dan tidak terpancing isu-isu tentang erupsi gunung Ile Lewotolok yang tidak jelas sumbernya," tegas Yeremias.
Ia berharap, BPBD provinsi dan kabupaten terus berkoordinasi dengan Pos PGA Ile Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape, atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.