"Rasanya beda, enak. Namun saya lebih suka tak pakai gula. Saya sudah manis," seloroh Edi.
Edi mengatakan, pihaknya sangat mendukung para petani Karawang untuk semakin meningkatkan kuantitas dan kualitasnya. Ia menyebut poduktivitas kopi Karawang saat ini 1 hingga 5 ton per hektare. Idealnya 20 hektar per ton.
"Kita terus melakukan upaya agar kualitas dan kualtitasnya tercapai maksimal. Beberapa petani milenial kita kirim (mengikuti pelatihan) ke Pengalengan agar nantinya bisa menularkan (ilmu) ke yang lain," kata dia.
Selain itu, menurutnya, bimbingan pengolahan pascapanen dan organisme pengganggu tanaman (OPT) juga tak kalah penting untuk mencapai kualitas kopi yang baik.
"Kami ingin kopi menjadi ikon Karawang selain padi," kata dia.
Ketua Komisi II DPRD Karawang Anggi Rostiana mengaku sangat mendukung kopi Karawang. Ia berharap produksi dan mutu kopi Karawang meningkat.
"DPRD tengah membahas Raperda Produk Karawang. Kopi bisa dimasukkan," kata Anggi.
Selain kualitas, Anggi ingin kopi Karawang lebih dikenal. Caranya dengan menggencarkan promosi. Ia berharap kopi Karawang bisa dikenal seperti kopi Toraja, Aceh, dan lainnya.
Baca juga: Sejarah De Koffiekoning van Salatiga, Mengembalikan Kejayaan Kopi Salatiga
Anggi berharap kopi Karawang tak hanya hadir di kedai-kedai kopi, melainkan juga di warung-warung kecil. Sebab, ingin warga Karawang minum kopi dari daerahnya sendiri. Ia pun mengimbau warga Karawang mencicipi kopi Karawang.
"Jangan ngaku orang karawang kalau belum minum kopi Karawang," kata dia.
keyword foto: Ingin Orang Karawang Menikmati Kopi dari Karawang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.