Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Malang: KDRT yang Dialami Siswa Meningkat Selama Belajar Daring

Kompas.com - 20/04/2021, 14:07 WIB
Andi Hartik,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Wali Kota Malang, Sutiaji mengatakan, pembelajaran secara daring selama pandemi Covid-19 meningkatkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialami siswa.

Hal itu diungkapkan Sutiaji berdasarkan pada hasil survei yang diterimanya.

"Surveinya begitu (pembelajaran daring sebabkan angka KDRT meningkat). Bahwa pandemi ini, bukan KDRT saja, tingkat ibu hamil juga tinggi. Lalu KDRT meningkat," kata Sutiaji, di Balai Kota Malang, Selasa (20/4/2021).

Sutijai tidak menyebutkan lembaga yang melakukan survei.

Baca juga: 86 Persen Sekolah di Kota Malang Mulai Pembelajaran Tatap Muka

 

Meski begitu, Sutiaji mengatakan bahwa pihak DPRD Provinsi Jawa Timur juga menyampaikan hal yang sama.

"Ada surveinya, kemarin dari DPRD Provinsi menyampaikan ke kami," kata dia.

Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan pembelajaran secara daring dapat meningkatkan KDRT yang dialami siswa.

"Variabelnya banyak," ujar dia.

Tingkat KDRT yang dialami siswa selama pembelajaran daring juga beragam.

"Ya KDRT macam-macam," singkat dia.

Mulai sekolah tatap muka

Sementara itu, sekolah di bawah pengelolaan Pemerintah Kota Malang mulai dari pendidikan usia dini hingga sekolah menengah pertama mulai menerapkan sekolah tatap muka sejak Senin (19/4/2021).

 

Sudah ada 86 persen sekolah yang melaksanakan pembelajaran secara langsung tersebut.

Sutiaji mengatakan, pelaksanaan sekolah tatap muka karena mempertimbangkan kasus Covid-19 di Kota Malang yang mulai terkendali, bukan karena peningkatan KDRT yang dialami siswa.

Menurut Sutiaji, masih ada beberapa hal terkait protokol kesehatan yang harus diperbaiki oleh sekolah untuk keberlangsungan sekolah tatap muka.

Baca juga: Nenek 70 Tahun Dirampok Jelang Sahur, Dipukuli hingga Diambil Perhiasannya

"Saya dalam waktu dekat, mungkin besok saya akan lakukan rakor dengan kepala sekolah semua. Saya akan jelaskan bahwa prokes menjadi keharusan. Karena masih ada hal-hal yang perlu ada pembenahan, kan alurnya cek dulu suhu, cuci tangan. Terus kemarin saya sampaikan jangan sampai berkerumun, pulang pergi tidak berkerumun," kata dia.

Tidak hanya itu, sejumlah guru masih melakukan kesalahan dalam menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

"Guru kemarin saya lihat ada yang megang-megang tidak pakai kaus tangan. Hal-hal itu lah yang akan kami tekankan, sambil tidak harus memaksakan seluruh kelas masuk," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Korsleting Genset, Kapal Nelayan di Bangka Terbakar dan Karam, 5 ABK Lompat ke Laut

Regional
Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Kenal di Facebook, Bocah SMP Dibawa Kabur Seorang Pemuda, Berkali-kali Dilecehkan dan Diajak Ngamen

Regional
Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Gali Tanah untuk Bangun Rumah, Seorang Pekerja Temukan Mortir

Regional
Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Serunya Nonton Indonesia Vs Korsel di Pasar Pagi, Pedagang Fokus ke Jualan dan Sepak Bola

Regional
Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Kecewa Tuntutan Turunkan UKT Belum Terpenuhi, Mahasiswa Unsoed Lepas Jaket Almamater

Regional
Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Polda Aceh Tangkap 2 Pembawa Gading Gajah di Pidie

Regional
Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Ketahuan Curi Motor, Seorang Residivis Ditelanjangi dan Ditandu Warga Saat Sembunyi di Sungai

Regional
Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Pemburu Badak Jawa di TNUK, Jual Cula Seharga Rp 525 Juta

Regional
Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Aksi Bejat 3 Pria Paksa Siswi SMP Hubungan Badan dengan Pacar dan Ikut Perkosa Korban

Regional
Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Bunuh 6 Badak Jawa di TNUK, Polda Banten Tangkap 1 Pemburu, 5 Buron

Regional
10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

10 Kuliner Salatiga yang Legendaris, Ada Enting-enting Gepuk

Regional
Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Curi Sepeda Motor Petani, 2 Pria di Sumba Timur Ditangkap Polisi

Regional
Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Kapolda Riau: Tak Ada lagi yang Namanya Kampung Narkoba, Sikat Habis Itu

Regional
Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Saksikan Pertandingan Timnas U-23 Lawan Korsel, Ibunda Pratama Arhan Mengaku Senam Jantung

Regional
Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Kisah Ernando Ari, Dididik ala Militer hingga Jadi Kiper Jagoan Timnas Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com