BANDUNG, KOMPAS.com - Unpad Manglayang Trail Running (MTR) kembali digelar tahun ini.
Namun, karena pandemi Covid-19, Unpad MTR 2021 digelar secara hibrida.
"Setelah memutar otak mencari solusi dan melalui serangkaian diskusi, akhirnya diterapkan metode hibrida untuk event ini," ujar Ketua Umum Ikatan Alumni (IKA) Unpad Ira Hermawan saat dihubungi Senin (19/4/2021).
Baca juga: Penganiaya Perawat Kembali Dilaporkan ke Polisi untuk Kasus Berbeda
Ira mengatakan, metode ini akan menggabungkan dua kegiatan, yakni offline race dan virtual run.
Ketua Panitia Unpad MTR 2021 Juston Pangaribuan mengatakan, registrasi virtual run telah dibuka sejak 27 Maret 2021.
Peserta yang mendaftar virtual run ini akan mendapat tawaran via email untuk bergabung pada offline race dengan sistem undian.
"Silakan cek di website manglayangtrailrunning.com. Terdapat empat kategori lomba yang disiapkan, 42K, 21K, 10K, dan 5K," ujar Juston kepada Kompas.com.
Baca juga: Ada 16 Titik Penyekatan Mudik di Banten, Ini Lokasinya
Masing-masing peserta yang finish akan mendapatkan jersey finisher, medali, BIB, E-certificate, dan akan ditanamkan bibit pohon sebanyak jumlah peserta yang bergabung.
Jadi, setiap orang yang bergabung pada kegiatan ini, maka dirinya telah berkontribusi menjaga lingkungan melalui program baby tree plant atau penanaman pohon untuk penghijauan.
Lokasi penghijauan berada di kaki Gunung Manglayang atau di sekitar Kampus Unpad Jatinangor.
Pohon yang ditanam akan disediakan Bank Indonesia Jawa Barat, dan akan dipilih jenis pohon yang cocok dengan habitat dan ekosistem di kawasan tersebut.
Dengan begitu, diharapkan kegiatan itu akan dapat memberikan manfaat banyak, termasuk menjaga sumber mata air di sana.
“Kegiatan baby tree plant ini merupakan tradisi yang dilakukan sejak MTR 2015 dan 2016 lalu,” kata dia.
Pihaknya menargetkan, ada 1.000 pelari yang berpartisipasi dalam virtual run.
Sedangkan kegiatan offline ditargetkan diikuti 100 orang khusus 21 kilometer half marathon dan 42 kilometer full marathon.