YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 10 sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar pembelajaran tatap muka pada Senin (19/4/2021). Salah satunya adalah SMKN 1 Kota Yogyakarta.
Dari 600 siswa di sekolah itu, hanya sekitar 200 di antaranya yang ikut belajar tatap muka.
"Aturannya itu kapasitas maksimal 50 persen. Sekarang ini kapasitas kurang dari 50 persen karena kelas 12 itu sudah selesai ujian dan kelas 11 sedang PKL, sekarang yang ikut PTM sebanyak 200 an orang," kata Kepala Sekolah SMKN 1 Yogyakarta Elyas saat ditemui, Senin.
Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Palopo Tersisa 2, Mudik dan Sekolah Tatap Muka Masih Dilarang
Sekitar 200 siswa itu dibagi dalam 12 kelas. enam kelas di lantai 2 dan enam kelas lainnya di lantai 1.
Cara siswa masuk ke kelas juga diatur agar tidak terjadi kerumunan.
"Kita buat jalur dari tahun lalu, ada jalu masuk dan keluar. Tangga kami memiliki empat jalur, dua jalur untuk tangga naik dan dua jalur untuk tangga turun kita pisahkan agar tidak berdesakan," ujar dia.
Sebelum masuk ke kelas, seluruh siswa juga diwajibkan mencuci tangan dan diperiksa suhu tubuhnya.
Di kelas, dalam satu meja pun dibatasi hanya boleh ada satu siswa.
"Satu meja untuk satu orang dan diberi jarak antar meja satu dengan yang lain. Kami juga atur jam mata pelajarannya, kita buat dua sesi. Sesi pertama yaitu pukul 07.00-10.00 dan 08.00-11.00," katanya.
Baca juga: 86 Persen Sekolah di Kota Malang Mulai Pembelajaran Tatap Muka
Sementara itu Ketua Satgas Covid-19 SMK N 1 Yogyakarta, Sudaryono menyampaikan pada hari pertama belajar tatap muka ada sejumlah siswa yang belum diizinkan masuk.
"Tujuh persennya tidak masuk karena tetangganya ada yang terpapar Covid," imbuh dia.