Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar Tatap Muka di DIY, Siswa yang Tetangganya Positif Covid-19 Tak Boleh Masuk

Kompas.com - 19/04/2021, 13:55 WIB
Wisang Seto Pangaribowo,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 10 sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) di Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar pembelajaran tatap muka pada Senin (19/4/2021).  Salah satunya adalah SMKN 1 Kota Yogyakarta.

Dari 600 siswa di sekolah itu, hanya sekitar 200 di antaranya yang ikut belajar tatap muka.

"Aturannya itu kapasitas maksimal 50 persen. Sekarang ini kapasitas kurang dari 50 persen karena kelas 12 itu sudah selesai ujian dan kelas 11 sedang PKL, sekarang yang ikut PTM sebanyak 200 an orang," kata Kepala Sekolah SMKN 1 Yogyakarta Elyas saat ditemui, Senin.

Baca juga: Kasus Aktif Covid-19 di Palopo Tersisa 2, Mudik dan Sekolah Tatap Muka Masih Dilarang

Sekitar 200 siswa itu dibagi dalam 12 kelas. enam kelas di lantai 2 dan enam kelas lainnya di lantai 1.

Cara siswa masuk ke kelas juga diatur agar tidak terjadi kerumunan.

"Kita buat jalur dari tahun lalu, ada jalu masuk dan keluar. Tangga kami memiliki empat jalur, dua jalur untuk tangga naik dan dua jalur untuk tangga turun kita pisahkan agar tidak berdesakan," ujar dia.

Sebelum masuk ke kelas, seluruh siswa juga diwajibkan mencuci tangan dan diperiksa suhu tubuhnya.

Di kelas, dalam satu meja pun dibatasi hanya boleh ada satu siswa.

"Satu meja untuk satu orang dan diberi jarak antar meja satu dengan yang lain. Kami juga atur jam mata pelajarannya, kita buat dua sesi. Sesi pertama yaitu pukul 07.00-10.00 dan 08.00-11.00," katanya.

Baca juga: 86 Persen Sekolah di Kota Malang Mulai Pembelajaran Tatap Muka

Sementara itu Ketua Satgas Covid-19 SMK N 1 Yogyakarta, Sudaryono menyampaikan pada hari pertama belajar tatap muka ada sejumlah siswa yang belum diizinkan masuk.

"Tujuh persennya tidak masuk karena tetangganya ada yang terpapar Covid," imbuh dia.

suasana PTM pertama di SMK N 1 YogyakartaKOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWO suasana PTM pertama di SMK N 1 Yogyakarta
Dia menyampaikan sebelum belajar tatap muka berlangsung, SMKN 1 Yogyakarta telah berkoordinasi dengan Puskesmas setempat.

Koordinasi itu dimaksudkan jika ada siswa yang merasa kurang sehat dan sekolah tidak bisa mengatasi dapat segera mendapatkan pertolongan dari Puskesmas.

"Kita koordinasi dengan Puskesmas, jadi kalau ada siswa yang sakit kita tangani di UKS kalau tidak bisa, langsung pihak Puskesmas yang mengatasi," ujar dia.

Baca juga: Masjid Jogokariyan Yogyakarta Buka Layanan GeNose, Ini Jadwal dan Tarifnya

Dia mengimbau kepada para siswa yang merasa tidak sehat ebih baik tidak masuk sekolah, tidak memaksakan diri masuk sekolah.

Salah satu siswa SMK N 1 Fatika merasa senang bisa kembali ke sekolah.

Mengingat ini kali pertama bertemu dengan teman-teman satu kelasnya dan pertama kali menggunakan seragam.

"Sudah kenalan sama teman-teman tetapi kan lewat group WA (whatsapp) ada yang kurang kalau tidak ketemu langsung," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Diisukan Bakal Ikut Maju Pilkada, Kapolda Jateng: Itu Kan Urusan Partai

Regional
Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Semua Guru di Kabupaten Semarang Bayar Iuran demi Pembangunan Gedung PGRI

Regional
Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Kasus Kekerasan Perempuan di Solo Meningkat 5 Tahun Terakhir

Regional
Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Kasus Mayat Wanita Ditemukan Jadi Kerangka di Wonogiri, Kekasih Korban Jadi Tersangka

Regional
Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Pj Gubernur Fatoni Ungkap 2 Langkah Pencegahan Korupsi di Provinsi Sumsel

Regional
Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Gunung Ile Lewotolok Alami 334 Kali Gempa Embusan dalam Sehari

Regional
Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Ganjar Tak Datang Penetapan Prabowo Gibran

Regional
Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Kapasitas Pasar Mardika Muat 1.700 Pedagang, Disperindag: Kami Upayakan yang Lain Tertampung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com